UNPANDUNPAND

Arsitektur Universitas Pandanaran JurnalArsitektur Universitas Pandanaran Jurnal

Hunian lansia semakin dibutuhkan oleh lansia akibat masalah yang ditimbulkan oleh lanjut usia seperti menurunnya mental dan fisik dan berdampak untuk kualitas hidup manusia seperti hilangnya kemandirian. Perubahan pola hidup masyarakat sudah mulai berubah dari segi ekonomi, sosial serta budaya. Masyarakat saat ini tentu menganut sistem pola hidup modern yang dimana mulai anak menginjak dewasa dan menikah tentu mereka akan tinggal bersama pasanganya dan tinggal terpisah dengan orang tuanya, karena mereka ingin hidup mandiri dan mengurangi ketergantungan pada keluarga, dari fenomena ini orang tua merekapun kurang mempunyai waktu bersama anak-anaknya, dikarenakan kesibukan dan urusan lainnya yang harus diselesaikan, di sisi lain orang tua mereka juga memerelukan perhatian, kesehatan, dan fasilitas yang mereka butuhkan dari anak-anaknya. Oleh karena permasalahan tersebut perlu adanya perancangan hunian bagi lansia. Masyarakat Lansia tentu membutuhkan sebuah fasilitas untuk membantu dalam menikmati hidup di usia senja baik dari segi sosial, kegiatan, interaksi, maupun kesehatan. Lansia terbagi menjadi tiga kategori yaitu lansia mandiri, lansia perawatan, dan lansia paliatif lansia mandiri adalah lansia yang masih melakukan pekerjaan, salah satunya lansia yang baru saja mengalami pensiun.

Dalam perancangan bangunan hunian lansia yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan lansia untuk menikmati masa tuanya supaya lebih memperhatikan aspek berikut.pertama, perancangan bangunan hunian lansia dengan pendekatan green arsitektur agar mengatasi masalah minimnya lahan kususnya mengatasi penyediaan hunian lansia yang ramah lingkungan, sehat, nyaman dan aman bagi lansia.Kedua, hunian lansia dirancang untuk membantu keberlangsungan hidup lansia, dan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi lansia.Ketiga, desain hunian lansia yang dibuat senyaman mungkin dan memberikan keamanan bagi lansia.

Berdasarkan analisis terhadap latar belakang, metode, hasil, keterbatasan, dan saran penelitian lanjutan yang ada, beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut: Pertama, perlu dilakukan studi mendalam mengenai preferensi desain interior lansia, termasuk tata letak ruang, pemilihan material, dan pencahayaan, untuk menciptakan hunian yang lebih ergonomis dan sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikologis lansia. Hal ini penting untuk memastikan kenyamanan dan keamanan lansia dalam beraktivitas sehari-hari. Kedua, penelitian tentang integrasi teknologi pintar (smart technology) dalam hunian lansia dapat menjadi fokus penelitian selanjutnya. Penerapan teknologi seperti sensor gerak, sistem pemantauan kesehatan jarak jauh, dan otomatisasi rumah dapat meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup lansia, serta memberikan bantuan bagi keluarga dalam merawat lansia. Ketiga, eksplorasi konsep komunitas hunian lansia yang berkelanjutan, dengan melibatkan partisipasi aktif lansia dalam perencanaan dan pengelolaan hunian, dapat menjadi arah penelitian yang menarik. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sosial yang suportif dan inklusif bagi lansia, sehingga mereka dapat tetap aktif, berpartisipasi, dan merasa dihargai dalam masyarakat.

  1. Elemen Interior Terhadap Keamanan Sirkulasi Lansia | Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia. elemen interior... iplbijournals.id/index.php/jlbi/article/view/147Elemen Interior Terhadap Keamanan Sirkulasi Lansia Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia elemen interior iplbijournals index php jlbi article view 147
Read online
File size826.12 KB
Pages13
Short Linkhttps://juris.id/p-1sT
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test