UISUUISU

Language Literacy: Journal of Linguistics, Literature, and Language TeachingLanguage Literacy: Journal of Linguistics, Literature, and Language Teaching

Penelitian ini mengangkat tiga pokok pembahasan. Pokok pertama membahas hak perempuan dalam memperoleh harta, khususnya harta warisan dari orang tua. Pokok kedua menelaah peran perempuan dalam keluarga, di mana setelah menikah hak milik perempuan diatur oleh hukum umum Inggris dan secara hukum menjadi bagian dari suami; perempuan yang sudah menikah tidak dapat membuat wasiat atau mengalihkan harta tanpa persetujuan suami. Pokok ketiga memfokuskan pada peran perempuan dalam masyarakat, di mana perempuan dilarang melakukan pekerjaan atau usaha apa pun, semua aktivitas tersebut didominasi oleh laki‑laki. Teori utama mengenai hak milik perempuan dikemukakan oleh Shanley (2000) yang berpendapat bahwa karena adanya kesatuan hukum suami‑istri, perempuan yang menikah tidak dapat menggugat atau digugat tanpa keterlibatan suami, dan tidak dapat menandatangani kontrak tanpa kehadiran suami. Metode yang digunakan adalah Descriptive Qualitative Approach yang diusulkan oleh Bogdan dan Biklen (1992), yang menekankan pada pengalaman dan persepsi individu dalam menghasilkan data subjektif serta menguraikan fenomena sosial secara alami. Temuan penelitian menunjukkan bahwa semua tokoh perempuan dalam novel mengalami permasalahan hak milik, posisi dalam keluarga, serta dalam masyarakat.

Penelitian menemukan bahwa perempuan pada abad ke‑19 di Inggris menghadapi keterbatasan hak milik, terutama warisan, karena undang‑undang menganggap wanita yang sudah menikah berada di bawah kendali penuh suami, sehingga keadilan dalam pewarisan sangat bergantung pada sifat suami.Selain itu, peran perempuan dalam keluarga terbatas pada tugas domestik, melahirkan, dan mengasuh anak, sehingga mereka tidak dapat menjadi pengambil keputusan, menciptakan tirani keluarga.Di masyarakat, perempuan sama sekali dilarang bekerja atau berbisnis, memaksa mereka menjadi wanita rumah tangga yang terisolasi dari dunia luar, sekaligus menegaskan ketidaksetaraan gender pada masa itu.

Pertama, lakukan penelitian komparatif antara representasi hak milik perempuan dalam novel Jane Austen dengan karya sastra kontemporer lainnya pada abad ke‑19 untuk mengidentifikasi pola naratif yang memperkuat atau menentang diskriminasi gender. Kedua, lakukan analisis kuantitatif pada surat‑surat pribadi, dokumen hukum, dan catatan pengadilan periode tersebut guna mengukur sejauh mana teori Shanley mengenai “kesatuan hukum suami‑istri tercermin dalam praktik nyata, sehingga dapat menguji validitasnya secara empiris. Ketiga, lakukan studi longitudinal tentang perubahan persepsi pembaca modern terhadap peran perempuan dalam Sense and Sensibility melalui survei dan focus group, guna menilai dampak reinterpretasi feminis terhadap pemahaman hak perempuan masa lalu. Ide‑ide tersebut dapat memperkaya pemahaman historis dan kontemporer tentang posisi perempuan serta menawarkan dasar bagi reformasi kebijakan yang lebih adil.

  1. #hak milik#hak milik
File size213.17 KB
Pages26
DMCAReportReport

ads-block-test