LAPANLAPAN
Jurnal Teknologi DirgantaraJurnal Teknologi DirgantaraPada makalah ini dipresentasikan investigasi pemilihan bentuk vortex generator untuk sayap pesawat LSU-05 menggunakan metode numeric. Salah satu penyebab LSU-05 mengalami ketidak gagalan/ketidak mulusan bermanuver adalah kurangnya koefisien gaya angkat maksimum. Untuk mengatasi hal tersebut maka ada beberapa solusi yang dapat mengatasi hal tersebut. Salah satunya yaitu dengan penambahan komponen pada sayap yaitu vortex generator. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode numerik yaitu mensimulasikan penambahan vortex generator pada sayap dengan berbagai varian bentuk dan posisi pemasangan dari vortex generator menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamic). Model yang disimulasikan adalah model sayap saja dan sayap dengan vortex generator. Bentuk yang dipilih untuk vortex generator adalah rectangular, triangular, dan gothic (mod) serta posisi pasang mulai dari 15 %, 20 %, dan 25 % dari panjang chord. Dari hasil yang diperoleh bentuk triangular memiliki nilai CLmax yang lebih besar dibanding bentuk rectangular dan gothic (mod) yaitu 1.4553 dan posisi pasang yang memiliki CLmax yang lebih besar yaitu di posisi pasang 20 %. Bentuk vortex generator yang cocok dipasang pada sayap pesawat LSU-05 adalah bentuk triangular di posisi pasang 20 %.
Bentuk vortex generator triangular menghasilkan nilai CLmax tertinggi (1.Posisi pemasangan pada 20 % chord memberikan nilai CLmax terbesar dibandingkan posisi 15 % dan 25 %.Oleh karena itu, vortex generator berbentuk triangular yang dipasang pada posisi 20 % chord merupakan konfigurasi paling cocok untuk meningkatkan koefisien gaya angkat maksimum pada sayap pesawat LSU-05.
Penelitian selanjutnya dapat memperluas variasi bentuk vortex generator, misalnya dengan mengkaji bentuk delta atau melengkung, untuk menilai pengaruhnya terhadap peningkatan CLmax dan penurunan koefisien drag menggunakan simulasi CFD serta verifikasi eksperimental di terowongan angin. Selain itu, diperlukan studi optimasi penempatan vortex generator yang mempertimbangkan berbagai kondisi terbang, seperti variasi sudut serang dan kecepatan, dengan pendekatan multi‑objektif guna menemukan kombinasi posisi yang memaksimalkan lift sambil meminimalkan drag. Selanjutnya, penting untuk mengevaluasi dampak integrasi vortex generator pada konfigurasi pesawat secara keseluruhan, termasuk interaksi dengan fuselage dan ekor, serta melakukan uji terbang nyata untuk menilai efek struktural, berat tambahan, dan performa operasional secara holistik.
| File size | 2.17 MB |
| Pages | 16 |
| Short Link | https://juris.id/p-zG |
| DMCA | Report |
Related /
LAPANLAPAN Hasil komputasi dan analisis amplifikasi putar guling mampu menggambarkan kejadian dalam ruang pembakaran motor roket selama tes penerbangan. Model simulasiHasil komputasi dan analisis amplifikasi putar guling mampu menggambarkan kejadian dalam ruang pembakaran motor roket selama tes penerbangan. Model simulasi
LAPANLAPAN Coverage antena AIS juga akan mempengaruhi kemungkinan penggabungan antara data AIS dan data SAR. Dalam penelitian ini akan dilakukan simulasi penempatanCoverage antena AIS juga akan mempengaruhi kemungkinan penggabungan antara data AIS dan data SAR. Dalam penelitian ini akan dilakukan simulasi penempatan
LAPANLAPAN Kalibrasi vicarious di Bukit Jaddih Madura menghasilkan koefisien radiansi untuk kanal merah (0,00134), hijau (0,00183), biru (0,0036), dan NIR (0,00143)Kalibrasi vicarious di Bukit Jaddih Madura menghasilkan koefisien radiansi untuk kanal merah (0,00134), hijau (0,00183), biru (0,0036), dan NIR (0,00143)
LAPANLAPAN Berdasarkan kriteria Tsai-Hill masing-masing layer/susunan tersebut menunjukkan tidak adanya keretakan pada lamina. Proses manufaktur dan pengujian materialBerdasarkan kriteria Tsai-Hill masing-masing layer/susunan tersebut menunjukkan tidak adanya keretakan pada lamina. Proses manufaktur dan pengujian material
LAPANLAPAN Pengiriman data dari roket sonda ketika terbang adalah sangat penting untuk diketahui. Data tersebut akan digunakan sebagai bahan evaluasi dari hasil ujiPengiriman data dari roket sonda ketika terbang adalah sangat penting untuk diketahui. Data tersebut akan digunakan sebagai bahan evaluasi dari hasil uji
LAPANLAPAN Airfoil tersebut dianalisis berdasarkan 7 kriteria utama, yaitu Camber, Thickness, Manufacturability, Max CL, CL0, Max CL angle, dan Max L/D. BerdasarkanAirfoil tersebut dianalisis berdasarkan 7 kriteria utama, yaitu Camber, Thickness, Manufacturability, Max CL, CL0, Max CL angle, dan Max L/D. Berdasarkan
LAPANLAPAN Fokus dari studi yang dilakukan adalah untuk memverifikasi dari metode pendekatan dari Schrenk dengan menggunakan metode yang memiliki akurasi tinggi sepertiFokus dari studi yang dilakukan adalah untuk memverifikasi dari metode pendekatan dari Schrenk dengan menggunakan metode yang memiliki akurasi tinggi seperti
LAPANLAPAN Panjang keseluruhan igniter dengan tangkai pemegangnya = 402,6 mm. Dari hasil perancangan disimpulkan bahwa perancangan ini merupakan perancangan awalPanjang keseluruhan igniter dengan tangkai pemegangnya = 402,6 mm. Dari hasil perancangan disimpulkan bahwa perancangan ini merupakan perancangan awal
Useful /
UKSWUKSW Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria sampel seperti memiliki jabatan fungsional minimal Lektor dan tingkat pendidikan minimalPenarikan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria sampel seperti memiliki jabatan fungsional minimal Lektor dan tingkat pendidikan minimal
LAPANLAPAN Terdapat dua metode dalam proses pengamatan perilaku benda pada pengujian terowongan angin, yaitu dengan menggunakan balance dan visualisasi dengan menggunakanTerdapat dua metode dalam proses pengamatan perilaku benda pada pengujian terowongan angin, yaitu dengan menggunakan balance dan visualisasi dengan menggunakan
LAPANLAPAN Simulasi LGDT menggunakan perangkat lunak MSC ADAMS merupakan solusi awal untuk menguji landing gear. Dari simulasi dengan kecepatan jatuh vsink 1,7 m/sSimulasi LGDT menggunakan perangkat lunak MSC ADAMS merupakan solusi awal untuk menguji landing gear. Dari simulasi dengan kecepatan jatuh vsink 1,7 m/s
LAPANLAPAN Pengujian kebocoran radiasi menunjukkan bahwa dinding laboratorium radiografi tidak memenuhi batas dosis yang diizinkan oleh Perka BAPETEN No. 4 TahunPengujian kebocoran radiasi menunjukkan bahwa dinding laboratorium radiografi tidak memenuhi batas dosis yang diizinkan oleh Perka BAPETEN No. 4 Tahun