IAINPTKIAINPTK
Journal of Islamic LawJournal of Islamic LawPraktik pemberian harta di luar kewajiban mahar dalam perkawinan adat merupakan fenomena sosio-legal yang kompleks karena tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga membawa implikasi langsung terhadap relasi gender, beban ekonomi keluarga, dan reproduksi hierarki sosial. Dalam masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, praktik ini dilembagakan melalui tradisi jujuran—penyerahan sejumlah uang dan perlengkapan pribadi calon mempelai perempuan oleh pihak laki-laki sebelum akad nikah—yang pada mulanya dimaksudkan untuk membantu biaya resepsi, menyediakan modal awal rumah tangga, serta menjadi simbol kehormatan bagi keluarga perempuan, namun dalam praktik sering berkembang menjadi beban transaksional yang berpotensi menunda bahkan menghalangi perkawinan. Artikel ini menganalisis pemikiran hukum Islam Muhammad Arsyad al-Banjari mengenai balanja al-nikāḥ dalam karyanya yang berjudul Kitāb al-Nikāḥ. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan pendekatan normatif-historis, penelitian ini menemukan bahwa Arsyad al-Banjari mengklasifikasikan balanja al-nikāḥ ke dalam tiga komponen finansial—mahar sebagai kewajiban syariat, serta pakaian dan nafkah sebagai kewajiban sosial yang dilembagakan melalui tradisi jujuran. Kemampuan calon suami memenuhi ketiganya menentukan status hukum perkawinan: sunah bila terpenuhi dan makruh bila tidak. Temuan ini menunjukkan bahwa Arsyad al-Banjari menerapkan strategi reformasi moderat dengan menegaskan jujuran sebagai hibah dan bentuk solidaritas, bukan syarat sah akad nikah, sehingga menghadirkan model harmonisasi antara hukum Islam dan adat dalam kerangka pluralisme hukum serta memberikan dasar normatif bagi reformulasi praktik perkawinan adat yang lebih adil, proporsional, dan sejalan dengan maqāṣid al-sharīʿah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran hukum Muhammad Arsyad al-Banjari dalam Kitāb al-Nikāḥ menyajikan model integratif yang menyelaraskan norma fiqh dengan tradisi adat Banjar melalui konsep balanja al-nikāḥ.Ia membedakan antara mahar sebagai kewajiban religius berdasarkan teks Islam, dengan pakaian dan nafaqah sebagai kewajiban sosial yang dilembagakan dalam tradisi jujuran.Arsyad al-Banjari menetapkan bahwa kemampuan memenuhi ketiga komponen tersebut menentukan status hukum perkawinan, yaitu sunnah jika terpenuhi dan makruh jika tidak.Pendekatan ini menunjukkan bahwa beliau tidak menolak adat, tetapi menempatkannya dalam kerangka normatif Islam yang lebih luas.
Pertama, penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang bagaimana konsep balanja al-nikah dari Muhammad Arsyad al-Banjari dapat diterapkan dalam konteks masyarakat Banjar modern saat ini, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan ekonomi yang terus berubah. Kedua, studi banding dengan pemikiran ulama lokal lain di nusantara yang juga mencoba menyelaraskan hukum Islam dan tradisi adat dalam perkawinan sangat penting untuk dilakukan, agar dapat memperluas pemahaman tentang model-model penyelesaian konflik hukum di tingkat masyarakat. Ketiga, penelitian lapangan secara etnografis diperlukan untuk melihat bagaimana masyarakat Banjar saat ini memahami, mempraktikkan, atau bahkan mereformulasi tradisi jujuran dalam proses perkawinan mereka, apakah masih sesuai dengan konsep moderat yang diajukan oleh Arsyad al-Banjari atau justru semakin menjauh dari nilai-nilai syariat.
- Children's Rights in Islamic Law: A Contemporary Study of Family Practices | MILRev: Metro Islamic... e-journal.metrouniv.ac.id/milrev/article/view/10077Childrens Rights in Islamic Law A Contemporary Study of Family Practices MILRev Metro Islamic e journal metrouniv ac milrev article view 10077
- Relasi Hukum Islam dan Adat dalam Tradisi Pamogih pada Perkawinan Masyarakat Muslim Bondowoso | Volksgeist:... doi.org/10.24090/volksgeist.v3i2.4014Relasi Hukum Islam dan Adat dalam Tradisi Pamogih pada Perkawinan Masyarakat Muslim Bondowoso Volksgeist doi 10 24090 volksgeist v3i2 4014
- Relasi Hukum Islam dan Adat dalam Tradisi Pamogih pada Perkawinan Masyarakat Muslim Bondowoso | Volksgeist:... ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/volksgeist/article/view/4014Relasi Hukum Islam dan Adat dalam Tradisi Pamogih pada Perkawinan Masyarakat Muslim Bondowoso Volksgeist ejournal uinsaizu ac index php volksgeist article view 4014
| File size | 1.16 MB |
| Pages | 19 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
SCADINDEPENDENTSCADINDEPENDENT Menggunakan desain survei cross-sectional kuantitatif, data dikumpulkan dari 11.372 guru pendidikan Islam seluruh Indonesia setelah uji coba terhadap 569Menggunakan desain survei cross-sectional kuantitatif, data dikumpulkan dari 11.372 guru pendidikan Islam seluruh Indonesia setelah uji coba terhadap 569
SCADINDEPENDENTSCADINDEPENDENT While agrarian reform initiatives have been proposed to address disparities in land access and improve resource distribution, their effectiveness remainsWhile agrarian reform initiatives have been proposed to address disparities in land access and improve resource distribution, their effectiveness remains
UNUSAUNUSA Hepatitis B merupakan penyakit hati inflamatorik yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, yang dapat bersifat akut atau kronik. Protein membran luar VirusHepatitis B merupakan penyakit hati inflamatorik yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, yang dapat bersifat akut atau kronik. Protein membran luar Virus
UNUSAUNUSA Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pooled sera sebagai bahan penelitian yang disimpan pada suhu -2°C hingga -4°C dan -20°C selama 8Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pooled sera sebagai bahan penelitian yang disimpan pada suhu -2°C hingga -4°C dan -20°C selama 8
Useful /
SCADINDEPENDENTSCADINDEPENDENT Pesan-pesan ini, yang berakar pada nilai-nilai Islam, menekankan integritas kepemimpinan, keadilan, dan tanggung jawab sipil. Strategi komunikasi ulama,Pesan-pesan ini, yang berakar pada nilai-nilai Islam, menekankan integritas kepemimpinan, keadilan, dan tanggung jawab sipil. Strategi komunikasi ulama,
UAJYUAJY Pelatihan ini dirancang sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam pengeditan video. Dengan bantuan materi pelatihanPelatihan ini dirancang sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam pengeditan video. Dengan bantuan materi pelatihan
UNIMALUNIMAL Pada kedua metode, proses hidrolisis untuk mendapatkan glukosa dilakukan dengan menambahkan asam sulfat (H₂SO₄) pada berbagai konsentrasi (8%, 10%,Pada kedua metode, proses hidrolisis untuk mendapatkan glukosa dilakukan dengan menambahkan asam sulfat (H₂SO₄) pada berbagai konsentrasi (8%, 10%,
UNUSAUNUSA Model tikus T2DM diinduksi selama dua minggu dengan diet tinggi lemak dan streptozotokin-nikotinamida. Data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah diikutiModel tikus T2DM diinduksi selama dua minggu dengan diet tinggi lemak dan streptozotokin-nikotinamida. Data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah diikuti