IAINPTKIAINPTK

Journal of Islamic LawJournal of Islamic Law

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi limbah plastik polypropylene (PP) sebagai bahan baku paving block. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan variasi komposisi plastik PP 0%, 10%, 20%, dan 30% dari berat total campuran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan plastik PP sebesar 20% menghasilkan kuat tekan tertinggi yaitu 24,5 MPa, sedangkan penambahan 30% menurunkan kuat tekan menjadi 18 MPa. Kepadatan paving block berkurang seiring meningkatnya kadar plastik, namun daya serap air tetap memenuhi standar SNI 03-0691-1996. Paving block dengan 20% plastik PP memenuhi persyaratan kuat tekan untuk area pejalan kaki. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa limbah plastik PP dapat dimanfaatkan hingga 20% sebagai pengganti sebagian agregat halus dalam produksi paving block ramah lingkungan.

Pemanfaatan limbah plastik polypropylene (PP) hingga 20% dalam campuran paving block meningkatkan kuat tekan menjadi 24,5 MPa sehingga memenuhi standar untuk area pejalan kaki.Penambahan plastik di atas 20% justru menurunkan kekuatan karena plastik bersifat lentur dan mengurangi ikatan antar agregat.Paving block ramah lingkungan berbahan limbah plastik PP berpotensi mengurangi volume sampah plastik sekaligus menekan penggunaan agregat alami.

Bagaimana jika kita menguji apakah limbah plastik jenis lain seperti PET atau HDPE juga bisa jadi bahan paving block, sehingga sampah plastik rumah tangga bisa terpakai lebih luas? Apakah memungkinkan menambahkan serat alami dari sabut kelapa atau serat bambu pada campuran plastik PP agar paving block lebih kuat dan tahan retak untuk digunakan di jalan raya? Dan bagaimana kalau kita buat studi hidup-layanan paving block plastik PP selama 5 tahun di daerah tropis untuk melihat apakah cuaca ekstrem membuatnya cepat rapuh atau justru tetap awet, sehingga kebijakan pemerintah bisa didasari data riil?.

  1. NAHDLATUL ULAMA AND THE PRODUCTION OF MUSLIM INTELLECTUALS IN THE BEGINNING OF 21ST CENTURY INDONESIA... doi.org/10.15642/jiis.2017.11.2.351-388NAHDLATUL ULAMA AND THE PRODUCTION OF MUSLIM INTELLECTUALS IN THE BEGINNING OF 21ST CENTURY INDONESIA doi 10 15642 jiis 2017 11 2 351 388
  2. Legal Analysis of Misyar Marriage According to the Views of Nashirudin Al Bani | Chaidir | Jurnal Daulat... doi.org/10.30659/jdh.v7i3.40202Legal Analysis of Misyar Marriage According to the Views of Nashirudin Al Bani Chaidir Jurnal Daulat doi 10 30659 jdh v7i3 40202
  3. When Religious Leaders Become Marriage Brokers, Penghulus, and Marriage Consultants: The Authority... doi.org/10.14421/ahwal.2024.17102When Religious Leaders Become Marriage Brokers Penghulus and Marriage Consultants The Authority doi 10 14421 ahwal 2024 17102
  4. CONTEMPORARY FATAWA OF NAHDLATUL ULAMA: Between Observing the Madhhab and Adapting the Context | Riza... doi.org/10.15642/JIIS.2011.5.1.35-65CONTEMPORARY FATAWA OF NAHDLATUL ULAMA Between Observing the Madhhab and Adapting the Context Riza doi 10 15642 JIIS 2011 5 1 35 65
  5. Factors and Reasons That Influenced The Misyar Marriage Phenomenon in Surabaya Urban Communities |... doi.org/10.46799/jss.v3i1.284Factors and Reasons That Influenced The Misyar Marriage Phenomenon in Surabaya Urban Communities doi 10 46799 jss v3i1 284
File size641.33 KB
Pages20
DMCAReportReport

ads-block-test