RCRSRCRS

Societas Dei: Jurnal Agama dan MasyarakatSocietas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat

Tulisan ini akan mendiskusikan rasionalitas dan etika dalam pemikiran Alasdair MacIntyre. Seperti pemikir komunitarian lainnya, tradisi adalah kata kunci dalam pemikirannya. Rasionalitas dan etika MacIntyre adalah rasionalitas dan etika yang berbasis pada tradisi. Kembalinya tradisi dalam perdebatan rasionalitas dan etika merupakan kritik terhadap proyek Pencerahan yang menganggap bahwa tradisi adalah irasional. Akan tetapi MacIntyre juga tidak setuju dengan argumen pasca-Pencerahan yang bertendensi relativis dan perspektivis. Bagaimanapun rasionalitas dan etika yang diajukan oleh MacIntyre tetap mempunyai prinsip objektivitas tertentu. Digunakan dalam realitas kekinian, termasuk di Indonesia, pemikiran Alasdair Macintyre cukup berguna untuk memahami gejala politik identitas lebih kritis.

Dalam perkembangannya, komunitarianisme bercabang sedemikian rupa, mulai dari yang cenderung konservatif hingga lebih bernuansa progresif.Hubungannya dengan liberalisme juga berjalan dialogis, sehingga memunculkan arsiran-arsiran tertentu di kedua belah pihak.Penting dikemukakan bahwa model penyelesaian krisis epistemologis di atas merupakan tanggapan MacIntyre terhadap Thomas Kuhn pada satu sisi dan Imre Lakatos pada sisi lain.Meski demikian, di tengah era kebangkitan politik identitas sekarang ini, argumen MacIntyre yang tetap mempertahankan sebuah kriteria (atau meta-kriteria) objektif dalam proses justifikasi tradisi, sangat relevan.

Berdasarkan paper ini, beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dieksplorasi adalah: Pertama, bagaimana tradisi-tradisi yang berbeda di Indonesia dapat berdialog secara konstruktif, mengingat kompleksitas identitas dan nilai-nilai yang beragam? Penelitian ini dapat mengidentifikasi hambatan dan peluang dalam dialog antar-tradisi, serta mengembangkan model mediasi yang efektif. Kedua, bagaimana prinsip-prinsip etika komunitarian ala MacIntyre dapat diintegrasikan dalam sistem hukum dan kebijakan publik di Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis? Studi ini dapat menganalisis implikasi filosofis dan praktis dari pendekatan komunitarian dalam konteks hukum dan politik Indonesia. Ketiga, bagaimana peran pendidikan dalam membentuk kesadaran moral dan etika berdasarkan tradisi yang relevan dengan konteks lokal, sekaligus menumbuhkan toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan? Penelitian ini dapat mengembangkan model kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan prinsip-prinsip universal, sehingga menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki identitas yang kuat.

Read online
File size390.45 KB
Pages17
Short Linkhttps://juris.id/p-1uI
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test