UNISAYOGYAUNISAYOGYA

JHeS (Journal of Health Studies)JHeS (Journal of Health Studies)

Penelitian ini bertujuan untuk melihat intervensi terapi modalitas terhadap nilai ABI pada penderita diabetes mellitus. Desain penelitian adalah quasi experiment prepost test two groups dengan 68 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan nilai ABI sesudah dilakukan intervensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan nilai ABI pada kelompok setelah dilakukan intervensi. Intervensi terapi fisik modalitas dapat direkomendasikan sebagai terapi alternatif sebagai pencegahan komplikasi penyakit arteri perifer.

Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi terapi fisik modalitas efektif meningkatkan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien diabetes melitus tipe 2.Sebelum intervensi, nilai ABI pada kelompok intervensi meningkat dari 0,808 menjadi 0,884, sementara kelompok kontrol tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.Meskipun terdapat peningkatan, faktor confounding yang diteliti hanya menjelaskan 15% dari perubahan nilai ABI tersebut, mengindikasikan dampak langsung dari intervensi.

Meskipun penelitian ini menunjukkan efektivitas intervensi terapi fisik modalitas dalam meningkatkan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien diabetes melitus tipe 2, beberapa arah penelitian lanjutan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikasi yang lebih luas. Pertama, penting untuk mengidentifikasi secara lebih spesifik faktor-faktor di luar demografi dan riwayat kesehatan yang mungkin turut memengaruhi respons pasien terhadap terapi ini, mengingat faktor confounding yang diteliti sebelumnya hanya menjelaskan sebagian kecil dari peningkatan ABI. Ini bisa mencakup eksplorasi tingkat kepatuhan pasien terhadap regimen latihan, intensitas personal dari setiap gerakan, atau bahkan bagaimana faktor gaya hidup lain yang tidak terukur dapat berinteraksi dengan efektivitas terapi. Dengan memahami variabel-variabel ini, kita dapat merancang intervensi yang lebih personal dan efektif. Kedua, untuk memaksimalkan manfaat jangka panjang dari terapi fisik modalitas, studi lanjutan perlu fokus pada durasi keberlanjutan efek positif setelah intervensi awal. Pertanyaan krusial adalah: berapa lama pasien harus terus melakukan latihan ini untuk mempertahankan peningkatan nilai ABI, dan seberapa sering frekuensi latihan idealnya untuk mencegah penurunan kembali sirkulasi perifer? Penelitian dengan periode tindak lanjut yang lebih panjang dapat memberikan panduan praktis mengenai protokol pemeliharaan terapi. Ketiga, karena terapi ini melibatkan tiga gerakan berbeda, akan sangat berguna untuk menganalisis secara terpisah kontribusi masing-masing komponen atau kombinasi gerakannya terhadap perbaikan ABI. Apakah ada satu gerakan yang lebih dominan dalam memicu vasodilatasi atau peningkatan aliran darah? Pemahaman ini memungkinkan pengembangan program terapi yang lebih terfokus dan efisien, berpotensi mengurangi waktu atau usaha yang dibutuhkan pasien sambil tetap mencapai hasil optimal.

  1. Penerapan 3 Terapi Fisik Modalitas Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes Melitus... ejournal.unisayogya.ac.id/index.php/JHeS/article/view/1801Penerapan 3 Terapi Fisik Modalitas Terhadap Nilai Ankle Brachial Index ABI Pada Pasien Diabetes Melitus ejournal unisayogya ac index php JHeS article view 1801
  1. #faktor risiko#faktor risiko
  2. #tekanan darah#tekanan darah
Read online
File size268.11 KB
Pages10
Short Linkhttps://juris.id/p-1sj
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test