MANDIRACENDIKIAMANDIRACENDIKIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira CendikiaJurnal Ilmiah Kesehatan Mandira CendikiaIbu post partum pasti mengalami rasa ketidaknyamanan pada tubuh, dan juga merasakan stress dan khawatir akan ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan ASI sehingga akan menghambat sekresi hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI adalah pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum hari ke 4-7 di Desa Karangsari dan Desa Cintaasih. Metode penelitian menggunakan rancangan Quasy Experiment dengan pendekatan pretest-posttest one group desain. Sampel penelitian adalah ibu post partum yang diambil secara total sampling sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan analisis yang digunakan yaitu distribusi frekuensi dan uji wilxocon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ASI sebelum dilakukan pijat oksitosin menunjukkan mean 47,03 cc/ml dan produksi ASI sesudah menunjukkan mean 142,50 cc/ml. Uji wilxocon diperoleh p-value 0,000 (α<0,05) yang artinya HO diterima. Disimpulkan terdapat perbedaan produksi ASI sebelum dan sesudah pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum hari ke 4-7 di Desa Karangsari dan Desa Cintaasih Puskesmas Cipongkor. Sebagai saran, puskesmas dapat mengajarkan teknik pijat oksitosin pada keluarga atau suami ibu menyusui yang dapat merangsang hormon oksitosin sehingga dapat meningkatkan produksi ASI.
Terdapat perbedaan produksi ASI sebelum dan sesudah pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum hari ke 4-7 di Desa Karangsari dan Desa Cintaasih Puskesmas Cipongkor.Pijat oksitosin dapat menjadi solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI.Dengan pemahaman yang tepat dan dukungan keluarga, ibu post partum dapat meningkatkan produksi ASI secara optimal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan. Pertama, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pijat oksitosin, seperti teknik pijat yang paling optimal, durasi pijat yang ideal, dan pengaruh pijat oksitosin terhadap kualitas ASI. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada perbandingan efektivitas pijat oksitosin dengan metode peningkatan produksi ASI lainnya, seperti pemberian nutrisi khusus atau penggunaan alat bantu menyusui. Ketiga, penting untuk mengeksplorasi pengaruh dukungan suami dan keluarga terhadap keberhasilan pijat oksitosin dalam meningkatkan produksi ASI, serta mengembangkan program edukasi yang melibatkan seluruh anggota keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ibu menyusui. Dengan demikian, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang pijat oksitosin dan dampaknya terhadap produksi ASI, sehingga dapat diimplementasikan secara efektif dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
| File size | 326.99 KB |
| Pages | 10 |
| Short Link | https://juris.id/p-1sb |
| Lookup Links | Google ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu |
| DMCA | Report |
Related /
POLTEKKES JAKARTA 3POLTEKKES JAKARTA 3 Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa instrumen MFIS versi Bahasa Indonesia dinyatakan valid dan berkolerasi tinggi. Instrumen ini dapatBerdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa instrumen MFIS versi Bahasa Indonesia dinyatakan valid dan berkolerasi tinggi. Instrumen ini dapat
POLTEKKES JAKARTA 3POLTEKKES JAKARTA 3 terdapat perbedaan yang bermakna antara waktu pemulihan paska hemodialisis dengan kepatuhan pembatasan cairan p value 0. 000 (Pvalue < 0. 05), Respondenterdapat perbedaan yang bermakna antara waktu pemulihan paska hemodialisis dengan kepatuhan pembatasan cairan p value 0. 000 (Pvalue < 0. 05), Responden
POLTEKKES JAKARTA 3POLTEKKES JAKARTA 3 Tujuannya adalah mengidentifikasi korelasi antara pola makan, indeks massa tubuh, dan kejadian hipertensi di Puskesmas Kelurahan Jatiwarna. Study ini merupakanTujuannya adalah mengidentifikasi korelasi antara pola makan, indeks massa tubuh, dan kejadian hipertensi di Puskesmas Kelurahan Jatiwarna. Study ini merupakan
MANDIRACENDIKIAMANDIRACENDIKIA Soedarsono Kota Pasuruan. Diabetes Melitus(DM) tipe II merupakan penyakit kronis tidak menular yang ditandai dengan terjadinya kenaikan glukosa darah,Soedarsono Kota Pasuruan. Diabetes Melitus(DM) tipe II merupakan penyakit kronis tidak menular yang ditandai dengan terjadinya kenaikan glukosa darah,
MANDIRACENDIKIAMANDIRACENDIKIA 013< 0. 05. Dari hasil penelitian diharapkan siswa di SMAN 1 Gending dapat mengubah pola fikir mereka dengan memperhatikan sikap atau perilaku yang tidak013< 0. 05. Dari hasil penelitian diharapkan siswa di SMAN 1 Gending dapat mengubah pola fikir mereka dengan memperhatikan sikap atau perilaku yang tidak
MANDIRACENDIKIAMANDIRACENDIKIA Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pendidikan diet terhadap kepatuhan diet di antara pasien hipertensi di daerah ini. PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pendidikan diet terhadap kepatuhan diet di antara pasien hipertensi di daerah ini. Penelitian
MANDIRACENDIKIAMANDIRACENDIKIA Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara stigma yang dirasakan dan kualitas hidup pasien gangguan jiwa skizofrenia di wilayah KecamatanHasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara stigma yang dirasakan dan kualitas hidup pasien gangguan jiwa skizofrenia di wilayah Kecamatan
MANDIRACENDIKIAMANDIRACENDIKIA Hasil analisis statistik mengonfirmasi bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna, di mana fototerapi intensif 360 derajat secara konsisten lebihHasil analisis statistik mengonfirmasi bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna, di mana fototerapi intensif 360 derajat secara konsisten lebih
Useful /
UNIDAUNIDA Penelitian ini menunjukkan bahwa mobilisasi sumber daya masyarakat di Desa Bayat mencakup aspek material, sumber daya manusia, dan non-material, yang memperkuatPenelitian ini menunjukkan bahwa mobilisasi sumber daya masyarakat di Desa Bayat mencakup aspek material, sumber daya manusia, dan non-material, yang memperkuat
POLTEKKES JAKARTA 3POLTEKKES JAKARTA 3 Hasil pengumpulan data dianalisis menggunakan univariate, dan bivariate menggunakn uji t test, Hasil penelitian terdapat perbedaan pengetahuan, sikap,Hasil pengumpulan data dianalisis menggunakan univariate, dan bivariate menggunakn uji t test, Hasil penelitian terdapat perbedaan pengetahuan, sikap,
POLTEKKES JAKARTA 3POLTEKKES JAKARTA 3 (2-tailed) sebesar 0,000, yang lebih kecil dari α (0,05). Perbandingan kesiapan awal (pre test) remaja putri dengan hasil kesiapan (post test) setelah(2-tailed) sebesar 0,000, yang lebih kecil dari α (0,05). Perbandingan kesiapan awal (pre test) remaja putri dengan hasil kesiapan (post test) setelah
POLTEKKES JAKARTA 3POLTEKKES JAKARTA 3 Hasil penelitian ini menunjukan pendidikan kesehatan oleh kader menggunakan e-booklet secara signifikan meningkatkan rerata pengetahuan pasien hipertensi,Hasil penelitian ini menunjukan pendidikan kesehatan oleh kader menggunakan e-booklet secara signifikan meningkatkan rerata pengetahuan pasien hipertensi,