UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Makalah ini mengkaji pergerakan jangka panjang antara pasar saham Malaysia dan dua pasar saham terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat dan Jepang. Dengan menerapkan analisis deret waktu meliputi kointegrasi, dekomposisi varians, dan fungsi respons impuls, penelitian menelusuri pasar mana yang memimpin pasar saham Malaysia sebelum, selama, dan setelah krisis keuangan Asia 1997. Hasilnya menunjukkan bahwa ko-movemen antarpasar hanya terjadi pada periode pascakrisis, dan pasar saham Jepang secara signifikan mempengaruhi pasar saham Malaysia dibandingkan pasar saham AS pada masa itu. Menyertai temuan ini, proporsi perdagangan bilateral antara Malaysia dan Jepang juga meningkat selama periode yang sama, mendukung pandangan bahwa semakin kuat keterkaitan perdagangan bilateral, semakin tinggi derajat ko-movemen pasar saham. Implikasi praktisnya, peluang memperoleh keuntungan abnormal melalui diversifikasi investasi di kedua pasar tersebut semakin berkurang seiring meningkatnya integrasi pasar.

Penelitian ini menemukan bahwa selama periode pascakrisis keuangan Asia 1997, pasar saham Malaysia menunjukkan integrasi yang lebih kuat dengan pasar saham Jepang dibandingkan pasar saham Amerika Serikat.Faktor peningkatan proporsi perdagangan bilateral antara Malaysia dan Jepang kemungkinan turut mendorong ko-movemen yang lebih tinggi.Temuan ini mengindikasikan bahwa peluang diversifikasi investasi untuk memperoleh keuntungan abnormal di kedua pasar tersebut semakin terbatas seiring dengan meningkatnya integrasi pasar.

Untuk memperluas pemahaman mengenai integrasi pasar saham regional, penelitian lanjutan dapat memasukkan data pasar saham negara ASEAN lain untuk menyelidiki apakah pola dominasi pasar Jepang terhadap Malaysia juga berlaku di wilayah yang lebih luas. Selanjutnya, kajian berikutnya bisa menambahkan variabel makroekonomi seperti suku bunga, nilai tukar, dan indikator risiko politik dalam model VAR multivariat untuk menilai peran faktor-faktor ini dalam memoderasi atau memperkuat hubungan ko-movemen antara pasar saham Malaysia dan Jepang selama dan setelah krisis 1997. Terakhir, peneliti masa depan dapat menggunakan pendekatan nonlinier—misalnya model TVAR atau GARCH multivariat—untuk mengidentifikasi perubahan struktural dan dinamika volatilitas yang mungkin tidak terdeteksi oleh metode linier, sehingga memberikan gambaran lebih kaya tentang respons pasar terhadap guncangan eksternal dan internal dalam jangka panjang.

File size524.57 KB
Pages40
DMCAReportReport

ads-block-test