SMARTPUBLISHERSMARTPUBLISHER

Jurnal Ekonomi Bisnis dan KewirausahaanJurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan

Penelitian ini membahas cara Museum Batik Pekalongan dalam menciptakan minat pada edupreneurship dan memperkuat budaya batik di kalangan Generasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam dan pengamatan langsung. Hasilnya menunjukkan bahwa museum menerapkan strategi pembelajaran melalui pengalaman langsung, seperti workshop membatik, bantuan merancang motif batik, serta kerja sama dengan UMKM dan komunitas pembatik lokal. Strategi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang budaya batik, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan kreatif serta kesadaran akan nilai ekonomi batik sebagai peluang usaha. Meskipun demikian, ada beberapa hambatan, yaitu kurangnya penggunaan teknologi digital dan rendahnya partisipasi masyarakat lokal. Temuan ini menunjukkan bahwa model edupreneurship berbasis pengalaman langsung yang dikembangkan Museum Batik Pekalongan bisa diadopsi oleh museum batik lain maupun institusi budaya serupa untuk mendukung pelestarian budaya sekaligus mendorong ekosistem ekonomi kreatif di kalangan generasi muda.

Museum Batik Pekalongan berhasil meningkatkan minat edupreneurship dan pelestarian budaya batik melalui strategi pembelajaran praktis langsung (learning by doing) seperti workshop.Namun, museum menghadapi tantangan signifikan akibat keterbatasan adaptasi teknologi digital, yang membatasi jangkauannya bagi generasi Z asli digital.Oleh karena itu, diperlukan akselerasi digitalisasi, perluasan program inkubasi, dan intensifikasi kemitraan strategis untuk menjembatani warisan budaya dengan aspirasi wirausaha generasi muda.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji bagaimana pengembangan platform digital terintegrasi, seperti tur virtual 3D dan e-commerce khusus batik, dapat secara nyata meningkatkan jangkauan global dan minat Generasi Z terhadap museum. Selain itu, perlu diteliti lebih dalam faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat lokal dalam kegiatan museum, serta merancang model program edukasi komunitas yang lebih adaptif untuk menarik keterlibatan aktif mereka. Terakhir, sebuah studi komprehensif dapat mengevaluasi efektivitas model inkubasi bisnis edupreneurship yang tidak hanya mengajarkan teknik membatik, tetapi juga meliputi manajemen startup, pemasaran digital, dan kolaborasi dengan teknologi untuk menciptakan wirausahawan muda yang inovatif. Ketiga arah penelitian ini bertujuan untuk mengatasi tantangan saat dan memastikan keberlanjutan museum di era digital serta memperkuat perannya sebagai ekosistem ekonomi kreatif yang nyata bagi masyarakat lokal dan generasi penerus.

  1. 0. endobj xref trailer size prev root startxref type catalog pages lang markinfo filter flatedecode length... proceedings.tiikmpublishing.com/data/conferences/doi/icedu/24246700.2018.4216.pdf0 endobj xref trailer size prev root startxref type catalog pages lang markinfo filter flatedecode length proceedings tiikmpublishing data conferences doi icedu 24246700 2018 4216 pdf
  2. STRATEGI MUSEUM BATIK PEKALONGAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT EDUPRENEURSHIP DAN BUDAYA BATIK BAGI GEN... journal.smartpublisher.id/index.php/jeber/article/view/1166STRATEGI MUSEUM BATIK PEKALONGAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT EDUPRENEURSHIP DAN BUDAYA BATIK BAGI GEN journal smartpublisher index php jeber article view 1166
  3. Digital Literacy Among Z Generation in Indonesia | European Proceedings. digital literacy generation... europeanproceedings.com/article/10.15405/epsbs.2022.01.02.1Digital Literacy Among Z Generation in Indonesia European Proceedings digital literacy generation europeanproceedings article 10 15405 epsbs 2022 01 02 1
  1. #program edukasi#program edukasi
  2. #proses evaluasi ambk#proses evaluasi ambk
Read online
File size464.93 KB
Pages11
Short Linkhttps://juris.id/p-1lN
DMCAReport

Related /

ads-block-test