BELITUNG RAYABELITUNG RAYA

Just a moment...Just a moment...

Latar belakang: Komplikasi nifas salah satunya adalah subinvolusi uterus yang dapat menyebabkan perdarahan hingga kematian ibu. Pijat oksitosin dapat merangsang hormon oksitosin yang berperan dalam proses involusi uterus. Pijat endorfin dapat meningkatkan pelepasan hormon oksitosin dan endorfin yang memberi rasa tenang dan nyaman. Hal ini juga meningkatkan produksi hormon oksitosin yang dapat memperbaiki proses involusi uterus. Tujuan: Mengetahui efektivitas kombinasi pijat oksitosin dan pijat endorfin terhadap involusi uterus pada ibu primipara masa nifas. Metode: Penelitian ini merupakan studi kuasi-eksperimen dengan desain pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel 44 ibu nifas normal dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yang kemudian secara acak dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: 1) kelompok pijat oksitosin, 2) kelompok pijat endorfin, 3) kelompok kombinasi pijat oksitosin-endorfin, dan 4) kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan univariat, bivariat, dan One-Way ANOVA untuk menguji efektivitas intervensi. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik mengenai tinggi fundus sebelum dan setelah intervensi di antara keempat kelompok (p=<0,05). Kesimpulan: Kombinasi pijat oksitosin dan pijat endorfin terbukti paling efektif dalam mempercepat involusi uterus pada ibu nifas normal.

Kombinasi pijat oksitosin dan pijat endorfin memiliki pengaruh signifikan terhadap proses involusi uterus.Kombinasi ini terbukti paling efektif dalam mempercepat involusi uterus dibandingkan kelompok lain.Penelitian lanjutan diperlukan dengan jumlah sampel yang lebih besar serta mengendalikan variabel laktasi dini, mobilisasi fisik dan psikologis, serta menilai involusi uterus dalam waktu yang lebih lama.

Pertama, perlu dilakukan penelitian dengan desain acak terkontrol secara lebih ketat untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi pijat oksitosin dan endorfin dibandingkan masing-masing pijat secara terpisah, menggunakan ukuran sampel yang lebih besar guna memastikan hasil dapat digeneralisasi pada populasi ibu primipara secara luas. Kedua, disarankan penelitian lanjutan yang menguji pengaruh frekuensi dan durasi pijat terhadap peningkatan kadar hormon oksitosin dan endorfin, serta dampaknya terhadap kecepatan involusi uterus, untuk menentukan protokol intervensi yang paling optimal. Ketiga, diperlukan studi yang mengeksplorasi bagaimana faktor psikologis seperti stres dan kecemasan pasca persalinan memengaruhi respons terhadap terapi pijat, serta apakah kombinasi pijat ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan emosional dan kualitas pemulihan ibu nifas secara keseluruhan.

  1. #proses evaluasi ambk#proses evaluasi ambk
Read online
File size530.19 KB
Pages8
Short Linkhttps://juris.id/p-1lA
DMCAReport

Related /

ads-block-test