LAPANLAPAN

Jurnal Teknologi DirgantaraJurnal Teknologi Dirgantara

Roket RUM adalah roket untuk lomba muatan antar mahasiswa. Roket didisain membawa beban maksimum 1 kg dengan ketinggian 600-1000 m dan jatuh pada radius 500 m dari titik pusat peluncuran dengan kondisi kecepatan angin di bawah 10 knot. Dalam keadaan ekstrim dimana kecepatan angin di atas 10 knot, pengaruh kecepatan angin terhadap arah terbang roket menjadi besar sehingga dapat menyebabkan jatuhnya roket meleset di luar radius aman yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan mengatur sudut azimuth roket untuk mengatur jatuhnya motor roket sehingga tetap aman dalam radius area peluncuran. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian roket RUM pada kondisi ekstrim (kecepatan angin 10-20 knot) dengan variasi penahan beban dan sudut azimuth. Hasil optimasi menunjukkan bahwa dengan menggunakan penahan beban dan pengaturan sudut azimuth roket 60 derajat dengan arah 90 derajat dari arah angin dapat membuat roket jatuh pada daerah aman peluncuran (500 m).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah angin dan kecepatan angin berpengaruh signifikan terhadap arah terbang roket.Adanya penahan beban dapat merubah kecepatan awal roket sehingga dapat meningkatkan kestabilan terbang roket.Hasil optimasi menunjukkan bahwa pengaturan sudut azimuth roket 60 derajat dengan arah 90 derajat dari arah angin dapat membuat roket stabil dan jatuh pada daerah aman peluncuran (500 m).

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi penerapan sistem kendali aktif pada roket RUM, seperti sirip yang dapat berubah posisi atau permukaan kontrol kecil, untuk bekerja bersama penahan beban dan pengaturan sudut azimuth; penelitian ini akan menguji bagaimana sistem kendali aktif dapat meredam pengaruh gaya angin kuat sehingga lintasan roket tetap stabil tanpa perlu beban penahan berlebihan. Ide penelitian kedua adalah melakukan variasi desain sirip dan bodi roket, misalnya dengan mengubah luas, bentuk, dan sudut kemiringan sirip, sehingga dapat dianalisis dampaknya pada kestabilan dan titik jatuh motor roket ketika menghadapi angin di atas 10 knot; eksperimen ini dapat mencakup manuver sirip pasif dan pengaruhnya terhadap koefisien angkat dan drag. Ketiga, studi lanjutan dapat mengembangkan model simulasi numerik dan uji terowongan angin skala kecil yang terintegrasi untuk memprediksi lintasan terbang roket dengan kombinasi parameter beban penahan, sudut azimuth, dan variabel aerodinamika lainnya; dengan data simulasi dan eksperimental tersebut, dapat dihasilkan kurva operasi peluncuran yang menggambarkan batas aman kecepatan angin dan sudut azimuth optimal. Dengan menggabungkan ketiga pendekatan tersebut, diharapkan dapat diperluas batas aman peluncuran roket RUM pada kondisi angin ekstrim sekaligus meningkatkan akurasi perencanaan operasi kompetisi roket.

  1. #terbang roket#terbang roket
  2. #terowongan angin#terowongan angin
Read online
File size691.75 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test