UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Sebuah teknik karbonisasi sederhana diterapkan untuk memanfaatkan sumber daya bambu Indonesia. Beberapa spesies bambu, seperti betung (Dendrocalamus asper), andong (Gigantochloa pseudoarundinacea (Steudel) Widjaja), hitam (G. atroviolacea), tali (G. apus), kuning (Bambusa vulgaris var. striata), dan bambu ampel (B. vulgaris Scharad), dipilih untuk karbonisasi. Proses karbonisasi dilakukan menggunakan oven listrik laboratorium pada suhu 200, 400, 600, 800, dan 1.000 °C. Properti morfologi dan kimia bambu sebelum dan sesudah karbonisasi dianalisis. Bambu betung, hitam, tali, kuning, dan ampel memiliki struktur tipe IV yang paling umum, sedangkan bambu andong memiliki struktur tipe III. Keretakan pada bundel serat terlihat dan semakin jelas seiring peningkatan suhu karbonisasi. pH menunjukkan tren serupa pada semua spesies. Uji konduktivitas listrik menunjukkan bambu andong dan kuning berkonduktivitas lebih tinggi karena kandungan inorganik yang kaya. Bambu kuning mengandung kalium dan silika tinggi, cocok sebagai pupuk. Perubahan struktur kimia bambu selama proses karbonisasi dianalisis melalui spektroskopi FTIR, dengan perubahan signifikan teramati antara suhu 400–600 °C. Hasil ini dapat menjadi data dasar yang berguna untuk mempromosikan pemanfaatan bambu bernilai tambah tinggi dan meningkatkan penelitian tentang bambu Indonesia.

Data dasar tentang bambu karbonisasi yang diproduksi melalui teknik karbonisasi sederhana telah dikumpulkan dalam penelitian ini.Bambu terkarbonisasi Indonesia diperkirakan memiliki manfaat dalam peningkatan tanah dan pemurnian air berkat kandungan inorganik dan konduktivitas listriknya.Penemuan mengenai mekanisme karbonisasi bambu ini dapat menjadi dasar bagi perencanaan manufaktur yang tepat dan mendukung pengembangan proyek berbasis nilai tambah tinggi atas bambu Indonesia.

Penelitian selanjutnya dapat memeriksa efek suhu karbonisasi terhadap kekuatan mekanik struktural bambu sabut, sehingga informasi tersebut dapat menerapkan bambu karbonisasi dalam konstruksi ringan yang aman dan ekonomis.. . Selain itu, opsi untuk menggunakan bambu karbonisasi sebagai adsorben logam berat dalam sistem pemurnian air limbah industri dapat dieksplorasi, dengan uji eksperimental yang fokus pada kapasitas dan regenerabilitas adsorpsi.. . Membuka studi jangka panjang tentang dampak penerapan bambu karbonisasi sebagai bahan organik dalam perbaikan tanah pada sistem agroforestry mikro akan memungkinkan pengukuran peningkatan kesehatan tanah, produktivitas tanaman, dan potensi pengurangan permukaan erosi.. . Dari semua pendekatan tersebut, penelitian dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan pengembangan daerah terpencil, memberikan solusi berkelanjutan bagi masyarakat dengan sumber daya bambu yang melimpah.

  1. Science of Bamboo Charcoal: Study on Carbonizing Temperature of Bamboo Charcoal and Removal Capability... doi.org/10.1248/jhs.48.473Science of Bamboo Charcoal Study on Carbonizing Temperature of Bamboo Charcoal and Removal Capability doi 10 1248 jhs 48 473
  2. Biomass Gasification, Pyrolysis and Torrefaction | ScienceDirect. biomass gasification pyrolysis torrefaction... doi.org/10.1016/C2016-0-04056-1Biomass Gasification Pyrolysis and Torrefaction ScienceDirect biomass gasification pyrolysis torrefaction doi 10 1016 C2016 0 04056 1
  3. Evaluation of sembilang bamboo (Dendrocalamus giganteus) charcoal for potential utilization :: BioResources.... doi.org/10.15376/biores.15.1.6-19Evaluation of sembilang bamboo Dendrocalamus giganteus charcoal for potential utilization BioResources doi 10 15376 biores 15 1 6 19
File size1.68 MB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test