UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit kakao sebagai bahan dasar pembuatan bioplastik komposit yang ramah lingkungan. Kulit kakao yang melimpah di Indonesia umumnya dibuang sebagai limbah padat pabrik pengolahan kakao. Penelitian dilakukan dengan metode pencampuran kulit kakao yang telah dihidrolisis dan dikeringkan dengan pati sagu serta plastikizer asam laktat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa bioplastik komposit memiliki kekuatan tarik 7,8 MPa dan kelarutan dalam air 22%. Waktu degradasi bioplastik di tanah mencapai 70% dalam 60 hari. Bioplastik ini memenuhi standar biodegradable plastic SNI 7188.4-2017.

Bioplastik komposit kulit kakao dan pati sagu berhasil dibuat dengan sifat mekanik dan biodegradabilitas yang baik.Rasio kulit kakao 30% menghasilkan sifat optimum.Bioplastik ini mampu menggantikan sebagian plastik konvensional untuk aplikasi kemasan sederhana.

Bagaimana jika peneliti selanjutnya mencoba menambahkan nanoselulosa dari kulit kakao untuk membuat bioplastik yang lebih kuat sehingga bisa dipakai untuk kemasan makanan basah? Apakah memungkinkan mencampur kulit kakao dengan limbah pertanian lain seperti sekam padi untuk menurunkan biaya produksi bioplastik hingga 50%? Dan apakah bisa kita buat bioplastik ini bisa mengurai lebih cepat di laut sehingga cocok untuk kemasan produk perikanan?.

  1. Implementasi Metode Regresi Linier Sederhana Pada Penyajian Hasil Prediksi Pemakaian Air Bersih Pdam... doi.org/10.30872/jim.v11i2.212Implementasi Metode Regresi Linier Sederhana Pada Penyajian Hasil Prediksi Pemakaian Air Bersih Pdam doi 10 30872 jim v11i2 212
File size796.44 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test