ITENASITENAS

Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah LingkunganRekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan

Air Waduk Saguling saat ini menunjukkan penurunan, baik secara kualitas maupun kuantitas akibat aktivitas manusia yang menghasilkan limbah rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, perikanan dan pertambangan. Salah satu pencemar di Waduk Saguling adalah logam berat. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsentrasi Pb di perairan Waduk Saguling pada musim yang berbeda. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT Indonesia Power tahun 2008-2017. Data berasal dari tiga kedalaman yaitu kedalaman permukaan, tengah, dan dekat dasar perairan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Pb di musim kemarau lebih tinggi daripada musim hujan dan sebagian sudah melebihi baku mutu yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk logam Pb sebesar 0,03 mg/L. Parameter pendukung yang di analisis yaitu parameter DO, pH, TDS, suhu, kekeruhan, dan kesadahan. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan PCA, parameter yang paling mempengaruhi konsentrasi Pb di musim kemarau adalah kekeruhan dan suhu sedangkan musim hujan adalah TDS.

Sebagian besar konsentrasi Pb di Waduk Saguling berada di bawah baku mutu 0,03 mg/L yang ditetapkan oleh PP No. 82/2001, meskipun pada beberapa periode musim kemarau nilai tersebut melampaui standar.Konsentrasi Pb berfluktuasi antara musim kemarau dan hujan serta dipengaruhi oleh kedalaman, arah angin, kecepatan arus, dan parameter lingkungan seperti DO, pH, suhu, TDS, kesadahan, dan kekeruhan.Analisis komponen utama (PCA) mengidentifikasi kekeruhan dan suhu sebagai faktor utama pada musim kemarau, sedangkan TDS menjadi faktor dominan pada musim hujan.

Penelitian selanjutnya dapat menguji pertanyaan: bagaimana pola penyebaran timbal (Pb) secara spasial dan temporal di seluruh wilayah Waduk Saguling ketika dilakukan pemantauan dengan frekuensi tinggi serta pemetaan berbasis GIS, sehingga dapat mengidentifikasi titik‑titik konsentrasi tinggi secara lebih tepat? Selanjutnya, dapat diteliti apakah penggunaan tumbuhan akuatik lokal sebagai fitoremediasi mampu menurunkan konsentrasi Pb pada lapisan permukaan dan tengah, serta bagaimana efektivitasnya dibandingkan dengan metode pengolahan konvensional. Selain itu, diperlukan pemodelan dampak perubahan iklim terhadap variasi debit air musiman dan konsentrasi Pb, dengan mengintegrasikan data historis dan proyeksi iklim untuk memperkirakan potensi peningkatan pencemaran di masa depan. Penelitian-penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang lebih komprehensif bagi pengelolaan kualitas air Waduk Saguling dan mendukung kebijakan mitigasi pencemaran logam berat secara berkelanjutan.

  1. #air waduk#air waduk
Read online
File size334.54 KB
Pages11
DMCAReport

Related /

ads-block-test