IDEBAHASAIDEBAHASA

IdeBahasaIdeBahasa

Penelitian ini mengkaji klasifikasi tindak tutur, klasifikasi teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam mentransfer tindak tutur, dan kualitas terjemahan yang ditemukan dalam film A Wrinkle in Time. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data sumber diambil dari naskah film dalam bahasa Inggris dan subtitle Bahasa Indonesia film A Wrinkle in Time (2018) menggunakan teori Yule, Molina dan Albir, serta Nababan et al. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima klasifikasi tindak tutur yang ditemukan dalam 108 data; representatif 46 data (42,6%), ekspresif 27 data (25,0%), direktif 24 data (22,3%), komisif 6 data (5,5%), dan deklarasi 5 data (4,6%). Selain itu, terdapat dua belas klasifikasi teknik penerjemahan yang ditemukan dalam 150 data; terjemahan literal 70 data (47,0%), reduksi 24 data (16,0%), kompresi linguistik 14 data (9,3%), generalisasi 8 data (5,3%), amplifikasi 8 data (5,3%), ekuivalen yang telah mapan 8 data (5,3%), borrowing 5 data (3,3%), modulasi 5 data (3,3%), kompensasi 4 data (2,7%), kreasi diskursif 2 data (1,3%), adaptasi 1 data (0,6%), dan substitusi 1 data (0,6%). Hasil data tersebut memiliki kualitas terjemahan dalam tiga aspek; akurasi, penerimaan, dan keterbacaan.

Penelitian ini menganalisis teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan yang digunakan dalam tindak tutur dalam film A Wrinkle in Time oleh Disney Pictures.Lima klasifikasi tindak tutur ditemukan dalam penelitian ini dengan 108 data, dengan data dominan berupa tindak tutur representatif sebanyak 46 data (42,6%).Selain itu, terdapat dua belas klasifikasi teknik penerjemahan dengan total 150 data, dengan teknik terjemahan literal mendominasi sebanyak 70 data (47,0%).Kualitas terjemahan dinilai melalui tiga aspek, yaitu akurasi, penerimaan, dan keterbacaan, dengan sebagian besar data menunjukkan tingkat yang akurat, dapat diterima, dan mudah dibaca.

Penelitian lanjutan dapat memperluas analisis penerjemahan dalam tindak tutur dengan mengeksplorasi lebih banyak karya sastra seperti novel atau film dengan genre berbeda. Selain itu, penting untuk menggunakan teori yang lebih beragam dalam menganalisis tindak tutur dan teknik penerjemahan, seperti teori pragmatik dan semiotik. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menguji penerapan teknik penerjemahan dalam konteks budaya yang berbeda untuk melihat bagaimana variasi budaya memengaruhi kualitas terjemahan.

  1. Making sure you're not a bot!. making sure loading seeing anubis protect server against scourge... doi.org/10.7202/008033arMaking sure youre not a bot making sure loading seeing anubis protect server against scourge doi 10 7202 008033ar
  1. #kualitas terjemahan#kualitas terjemahan
  2. #teknik penerjemahan#teknik penerjemahan
Read online
File size236.6 KB
Pages14
DMCAReport

Related /

ads-block-test