STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG

JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya kemampuan smash atlet bulutangkis di PB Cahaya Muda. Akurasi smash yang rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kekuatan eksplosif otot tungkai, koordinasi mata-tangan, dan kekuatan eksplosif otot lengan. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh langsung, tidak langsung, dan simultan antar-variabel tersebut. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif asosiatif dengan pendekatan analisis jalur. Populasi penelitian terdiri dari 55 atlet bulutangkis PB Cahaya Muda, dengan sampel sebanyak 20 atlet yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen pengumpulan data meliputi tes vertikal jump untuk mengukur kekuatan eksplosif tungkai, tes koordinasi mata-tangan, lemparan medicine ball satu tangan untuk mengevaluasi kekuatan eksplosif lengan, dan pengukuran akurasi smash bulutangkis melalui tes target. Data dianalisis menggunakan analisis jalur dengan uji model struktural pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) pengaruh langsung kekuatan eksplosif tungkai terhadap akurasi smash (β = 0,435; 18,92%), (2) pengaruh langsung koordinasi mata-tangan terhadap akurasi smash (β = 0,057; 0,27%), (3) pengaruh langsung kekuatan eksplosif lengan terhadap akurasi smash (β = 0,564; 31,08%), (4) pengaruh tidak langsung kekuatan eksplosif lengan terhadap akurasi smash (β = 0,886; 78,49%), (5) pengaruh tidak langsung koordinasi mata-tangan terhadap akurasi smash (β = 0,0345; 3,49%), dan (6) pengaruh simultan ketiga variabel terhadap akurasi smash (R² = 0,886; 88,6%).

Hasil penelitian menyatakan bahwa keakuratan smash bulutangkis atlet PB Cahaya Muda dipengaruhi secara langsung dan tidak langsung oleh kekuatan eksplosif tungkai, koordinasi mata-tangan, dan kekuatan eksplosif lengan.Kekuatan eksplosif lengan memberikan dampak langsung terbesar, sedangkan kekuatan eksplosif tungkai dan koordinasi mata-tangan juga berkontribusi tidak langsung melalui aktivasi kekuatan lengan.Secara bersama-sama, ketiga variabel ini menjelaskan 88,6% varian keakuratan smash, sehingga peningkatan komponen fisik, khususnya kekuatan lengan, dapat secara substansial meningkatkan performa smash.

Berdasarkan temuan penelitian dan sambil mempertimbangkan keterbatasan seperti sampel yang relatif kecil dan fokus pada variabel fisik terisolasi, beberapa ide penelitian lanjutan dapat dikembangkan. Pertama, sebuah studi longitudinal dapat dirancang untuk menyelidiki bagaimana perubahan pola latihan fisik dan kelelahan neuromuskular memengaruhi pengaruh langsung dan tidak langsung kekuatan eksplosif tungkai dan lengan terhadap akurasi smash dalam konteks pembinaan klub selama beberapa bulan. Kedua, penelitian eksperimental dapat difokuskan pada peran mediasi kekuatan inti tubuh dalam penerusan gaya dari tungkai ke lengan, menggunakan analisis jalur lanjutan untuk melihat apakah peningkatan core strength dapat memperkuat hubungan antara power tungkai dan power lengan. Ketiga, sebuah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan untuk mengeksplorasi efektivitas latihan berbasis situasi pertandingan (game-specific drills) yang menggabungkan latihan koordinasi mata-tangan dan power produksi, serta mengukur transfer pembelajaran fisik yang terjadi dalam kondisi pertandingan nyata. Ketiga ide ini bertujuan memperluas pemahaman tentang mekanisme fisiologis dan teknik yang mendasari akurasi smash bulutangkis sehingga hasilnya lebih kontekstual dan aplikatif bagi pelatih dan atlet.

  1. JCDR - Athlete stands, Badminton court, Shuttlecock. jcdr athlete stands badminton court shuttlecock... jcdr.net//article_fulltext.asp?issn=0973-709x&year=2022&month=May&volume=16&issue=5&page=YC09-YC11&id=16381JCDR Athlete stands Badminton court Shuttlecock jcdr athlete stands badminton court shuttlecock jcdr article fulltext asp issn 0973 709x year 2022 month May volume 16 issue 5 page YC09 YC11 id 16381
  2. Mejora de la condición física de los atletas de bádminton de 10-12 años a... doi.org/10.47197/retos.v68.116394Mejora de la condiciyn fysica de los atletas de bydminton de 10 12 ayos a doi 10 47197 retos v68 116394
  3. Influence of Arm Muscle Strength and Concentration on Badminton Long Service Ability in Elementary Schools... doi.org/10.51574/ijrer.v4i2.2949Influence of Arm Muscle Strength and Concentration on Badminton Long Service Ability in Elementary Schools doi 10 51574 ijrer v4i2 2949
  4. Badminton Smash Basic Training Model | INSPIREE: Indonesian Sport Innovation Review. badminton smash... inspiree.review/index.php/inspiree/article/view/49Badminton Smash Basic Training Model INSPIREE Indonesian Sport Innovation Review badminton smash inspiree review index php inspiree article view 49
  5. Enhancing Motor Skills and Coordination With Visual-Haptic Feedback in Ball Sport Training | IEEE Journals... doi.org/10.1109/ACCESS.2025.3547159Enhancing Motor Skills and Coordination With Visual Haptic Feedback in Ball Sport Training IEEE Journals doi 10 1109 ACCESS 2025 3547159
File size237.47 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test