UNAIUNAI

Jurnal Skolastik KeperawatanJurnal Skolastik Keperawatan

Latar belakang: Pengalaman berhenti merokok dari berbagai latar belakang individu dapat menjadi masukan untuk menyusun strategi keberhasilan berhenti merokok. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk memberikan informasi komprehensif terkait dukungan yang dibutuhkan dan hambatan yang dihadapi untuk berhasil berhenti merokok. Metode: Tinjauan literatur ini dilakukan mengikuti panduan PRISMA. Database yang digunakan untuk mencari literatur adalah Pubmed dengan kombinasi kata kunci: adult AND smoking cessation AND barrier/stress/withdrawal syndrome AND motivation/family support. Hasil: Studi ini menemukan 8 literatur yang membentuk 5 garis besar sebagai hasil tinjauan, yaitu: motivasi dan efikasi diri berhenti merokok, dukungan keluarga, teman dan lingkungan, miskonsepsi tentang rokok, akses terhadap rokok, dan program berhenti merokok. Miskonsepsi tentang rokok, seperti memandang merokok sebagai hal yang wajar, merupakan penghambat keberhasilan upaya berhenti merokok. Jika masyarakat memiliki konsep yang benar dan stigma negatif terhadap rokok, hal itu akan membuat perokok merasa bersalah saat merokok. Diskusi: Program berhenti merokok memerlukan integrasi antara dokter/pihak medis dengan penyedia layanan berhenti merokok. Edukasi masih menjadi poin penting dalam program berhenti merokok dan upaya untuk menurunkan jumlah perokok secara menyeluruh. Inovasi yang melibatkan gaya belajar visual, auditori, dan berbagi pengalaman dari role model menjadi masukan untuk peningkatan efektivitas program edukasi.

Studi ini menunjukkan bahwa dorongan untuk berhenti merokok dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal.Faktor eksternal seperti program berhenti merokok yang bervariasi juga menjadi dukungan yang efektif.Hambatan dalam upaya berhenti merokok meliputi stigma, akses rokok yang terjangkau, miskonsepsi tentang rokok, dan kurangnya kawasan khusus merokok.Program berhenti merokok memerlukan integrasi antara tenaga medis dan penyedia layanan, serta edukasi yang komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai gaya belajar.

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi strategi intervensi yang efektif untuk mengatasi miskonsepsi tentang rokok di masyarakat, khususnya dengan melibatkan tokoh masyarakat dan media massa. Kedua, studi kualitatif mendalam dapat dilakukan untuk memahami pengalaman perokok dalam mengakses dan memanfaatkan program berhenti merokok yang tersedia, serta mengidentifikasi hambatan struktural dan budaya yang mungkin menghalangi partisipasi mereka. Ketiga, penelitian eksperimental perlu dilakukan untuk menguji efektivitas berbagai pendekatan konseling dan dukungan sosial dalam meningkatkan motivasi dan efikasi diri perokok untuk berhenti merokok, dengan mempertimbangkan perbedaan karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat ketergantungan nikotin. Penelitian-penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan program berhenti merokok yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

  1. Barriers to smoking cessation: a qualitative study from the perspective of primary care in Malaysia |... doi.org/10.1136/bmjopen-2018-025491Barriers to smoking cessation a qualitative study from the perspective of primary care in Malaysia doi 10 1136 bmjopen 2018 025491
  2. Smoking-Related Stigma: A Public Health Tool or a Damaging Force? | Nicotine & Tobacco Research |... doi.org/10.1093/ntr/nty151Smoking Related Stigma A Public Health Tool or a Damaging Force Nicotine Tobacco Research doi 10 1093 ntr nty151
  1. #wisata alam program#wisata alam program
  2. #berhenti merokok#berhenti merokok
Read online
File size726.65 KB
Pages12
DMCAReport

Related /

ads-block-test