PENERBITPENERBIT

Jurnal Penelitian Agama HinduJurnal Penelitian Agama Hindu

Pura Dalem Taak memiliki keunikan tersendiri dimana terdapat konsep Tri Murti di dalamnya. Konsep Tri Murti itu umumnya dipuja di pura tertentu, tetapi di Pura Dalem Taak, Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa menjadi satu kesatuan pemujaan yang tidak dapat di pisahkan, antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi karena suatu integrasi antara Pura Dalem Bantas dengan Pura Dalem Taak. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis eksistensi . Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan teori religi dan teori struktural fungsional. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data skunder. Sumber data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui studi dokumen dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah 1) Arsitektur bangunan Pura Dalem Taak memiliki Tri Mandala, sebagai media untuk mengembangkan kerukunan dalam teritorial Tri Hita Karana. 2) Ornamen Bangunan Pelinggih di Pura Dalem Taak memiliki nilai estetikanya juga memiliki makna simbolis tersendiri. 3) Upakara atau upacara di dilaksanakan di Pura Dalem Taak, yaitu pada saat hari raya Kuningan. Integrasi Pura Dalem Taak dilakukan berkat komunikasi masyarakat dan klen Bhujangga Waisnawa, dulunya di Pura Dalem Taak terdapat satu pelinggih yaitu Padma Rong Lima, dan belum terdapat kuburan maupun pelinggih yang lainnya, Pura Dalem Bantas dipindahkan ke Pura Dalem Taak sehingga sekarang menjadi satu kesatuan yang utuh.

adalah (1) Arsitektur Bangunan Pura Dalem Taak memiliki konsep tri mandala yang terdiri dari nista, madya, dan utama mandala.Pura Dalem Taak terdapat beberapa keunikan yaitu terdapat Pura Penangsaran atau Tegal Penangsaran, Titi Ugal-Agil, terdapat Pelinggih Hyang Api perwujudan dari Dewa Brahma, Pelinggih Padma Rong Lima perwujudan dari Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa yang berstana di Pura Dalam Taak.Di dalam Pura Dalam Taak Desa Batubulan, konsep Tri Murti itu memang ada, karena mengalami suatu integrasi atau penyatuan oleh masyarakat setempat.(2) Ornamen Bangunan Pelinggih di Pura Dalem Taak merupakan integrasi Tri Murti di Pura Dalem Taak, bahkan direalisasikan dengan bentuk pelinggih, baik Dewa Brahma, Dewa Wisnu maupun Dewa Siwa.Pelinggih ini terletak di utama mandala dan madya mandala, di madya mandala terdapat pelinggih Hyang Api, sedangkan di utama mandala terdapat pelinggih Gedong bersthananya Dewa Siwa, dan di Padma Rong Lima bersthananya Dewa Wisnu, pemangkunya pun berbeda antara Pura Dalem Taak dengan Padma Rong Lima, akan tetapi pada saat piodalan dilakukan bersamaan dan disungsung oleh warga Bhujangga Waisnawa terutama Padma Rong Lima, dan yang melaksanakan sembah bhakti.(3) Upakara dan Upacara di Pura Dalem Taak persiapan ritual pada saat prosesi upacara yang akan dilaksanakan di Pura Dalem Taak.Prosesi yadnya yang dilaksanakan pada saat piodalan di Pura Dalem Taak yaitu pada saat hari raya Kuningan Saniscara (sabtu), Kliwon, wuku Kuningan.Sebelum pelaksanaan piodalan di Pura Dalem Taak, masyarakat Desa Adat Jro Kuta mempersiapkan sarana.Setiap Banjar dalam melaksanakan persiapan ritual mendapatkan ririgan untuk melaksanakan ayah-ayahan.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji dampak komunikasi masyarakat dan klen Bhujangga Waisnawa dalam memperkuat integrasi pemujaan Tri Murti di Pura Dalem Taak. Selain itu, peneliti dapat mengeksplorasi makna simbolis ornamen bangunan Pelinggih di Pura Dalem Taak dalam konteks kepercayaan lokal dan agama Hindu. Terakhir, studi tentang peran konsep Tri Murti dalam memperkuat identitas budaya masyarakat adat Jro Kuta di tengah dinamika modernisasi dan globalisasi dapat menjadi arah penelitian yang relevan.

  1. #sumber data kolektif#sumber data kolektif
  2. #integrasi; pemujaan tri murti; pura dalem taak#integrasi; pemujaan tri murti; pura dalem taak
Read online
File size495.39 KB
Pages11
DMCAReport

Related /

ads-block-test