UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Nilai-nilai organisasi menjadi karakteristik setiap aktivitas, termasuk perilaku anggota organisasi serta proses pengambilan keputusannya. Namun, terdapat situasi di mana anggota organisasi melanggar nilai tersebut meskipun mereka menyadari seharusnya tidak melakukannya. Fenomena serupa juga terjadi pada mahasiswa. Hal ini mendorong kami untuk menelaah cara interpretasi nilai dalam orientasi nilai. Dengan menggunakan metode fenomenologis berdasar pada teori konstruktivis Kohlberg tentang tahapan perkembangan moral, penelitian ini mengeksplorasi orientasi nilai terhadap integritas dalam keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk menyontek atau tidak. Hasil menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa menghadapi keputusan yang sama, pilihan mereka dipengaruhi oleh pemahaman terhadap nilai integritas, yang bergantung pada orientasi nilai serta perkembangan moral kognitif mereka. Sebagian besar responden menunjukkan orientasi nilai egoistik, yang lebih menitikberatkan pada manfaat dan imbalan dalam pengambilan keputusan. Kebanyakan kasus terjadi tanpa keputusan menyontek sebelumnya; keputusan diambil pada saat ujian dengan mempertimbangkan faktor situasional internal atau eksternal yang muncul.

Keputusan mahasiswa untuk menyontek atau tidak dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap nilai integritas, yang ditentukan oleh orientasi nilai masing‑masing serta tahap perkembangan moral kognitif, bukan semata‑mata oleh tingkat nilai akademik.Mayoritas responden menunjukkan orientasi nilai egoistik yang menekankan kepentingan pribadi, sementara sebagian kecil berorientasi pada sanksi atau pada prinsip universal sebagai nilai terminal.Selain itu, keputusan menyontek sering muncul secara spontan pada saat ujian karena munculnya faktor‑faktor situasional internal maupun eksternal.

Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan instrumen kuesioner yang lebih komprehensif, misalnya dengan menambahkan sejumlah item yang mampu mengidentifikasi secara tepat tahapan perkembangan moral Kohlberg yang dikuasai responden, sehingga orientasi nilai dapat dipetakan dengan akurasi lebih tinggi. Selanjutnya, diperlukan studi empiris yang menguji pengaruh faktor situasional, baik internal maupun eksternal, terhadap proses pengambilan keputusan menyontek, misalnya dengan melakukan observasi lapangan atau eksperimen yang memanipulasi kondisi ujian untuk melihat perubahan orientasi nilai. Terakhir, model orientasi nilai dan integritas yang telah dibangun dalam konteks pendidikan tinggi sebaiknya dievaluasi penerapannya di lingkungan organisasi lain, seperti perusahaan atau lembaga pemerintah, untuk menilai apakah pola hubungan antara orientasi nilai, faktor situasional, dan perilaku etik tetap konsisten atau memerlukan adaptasi kontekstual.

  1. DOI Name 10.1371 Values. name values index type timestamp data serv crossref email admin cnri reston... doi.org/10.1371DOI Name 10 1371 Values name values index type timestamp data serv crossref email admin cnri reston doi 10 1371
Read online
File size290.85 KB
Pages18
DMCAReport

Related /

ads-block-test