KEMENSOSKEMENSOS

Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan SosialSosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Artikel ini mengkaji kontribusi intervensi berbasis kewirausahaan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi dan jaringan sosial bagi penerima program bantuan sosial transfer bersyarat Indonesia, Program Keluarga Harapan. Melalui studi kasus pada Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) di Kabupaten Mojokerto, digunakan metode kualitatif dengan data yang dihimpun melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan tinjauan dokumentasi dari penerima manfaat, pendamping sosial, dan dinas pemerintah daerah. Temuan menunjukkan bahwa ProKUS berhasil mendorong peningkatan relatif pendapatan keluarga melalui berbagai kegiatan usaha mikro seperti produksi sepatu dan penjualan makanan keliling. Selain itu, interaksi dalam komunitas kewirausahaan ini memperkuat jaringan sosial di kalangan penerima manfaat, menciptakan solidaritas dan saling dukung yang merupakan faktor penting bagi keberhasilan usaha. Akan tetapi terdapat beberapa tantangan dalam implementasi ProKUS, di antaranya keterbatasan modal, kurangnya keterampilan kewirausahaan, dan kendala akses teknologi. Studi ini merekomendasikan peningkatan akselerasi model peningkatan pendapatan KPM PKH melalui model kewirausahaan dengan pelatihan usaha yang lebih relevan, akses modal yang berkelanjutan, dan kemudahan izin administrasi usaha. Dengan mengatasi tantangan ini dan memperkuat sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas usaha lokal, ProKUS berpotensi menciptakan keluaran ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi keluarga penerima manfaat PKH menuju keamanan finansial yang merupakan prasyarat vital bagi upward mobility.

Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) yang diimplementasikan di Kabupaten Mojokerto terbukti mampu memberikan dampak positif dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial penerima manfaat.Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pendapatan keluarga melalui usaha mikro, tetapi juga mendorong penguatan hubungan sosial di kalangan komunitas.Meski demikian, pelaksanaan ProKUS masih menghadapi sejumlah tantangan.Keterbatasan modal usaha, kurangnya akses terhadap teknologi, dan rendahnya literasi kewirausahaan menjadi kendala utama yang dihadapi oleh para peserta program.Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa kewirausahaan sosial memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat hubungan sosial.Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk terus mendukung dan mengembangkan program-program yang mendorong kewirausahaan sosial.

Berdasarkan latar belakang, metode, hasil, keterbatasan, dan saran penelitian lanjutan, berikut adalah beberapa saran penelitian lanjutan untuk pengembangan ProKUS: Pertama, perlu dilakukan penelitian mendalam mengenai efektivitas berbagai model pelatihan kewirausahaan dalam meningkatkan keterampilan bisnis penerima manfaat, terutama dalam pemasaran dan pengelolaan keuangan, dengan mempertimbangkan karakteristik usaha mikro yang beragam. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada pengembangan strategi pendampingan yang lebih personal dan adaptif, menyesuaikan bimbingan dengan kebutuhan spesifik setiap penerima manfaat. Ketiga, penelitian perlu mengeksplorasi potensi kolaborasi antara ProKUS dan lembaga keuangan mikro untuk menyediakan akses modal yang lebih mudah dan terjangkau bagi penerima manfaat, serta mengembangkan instrumen keuangan yang sesuai dengan karakteristik usaha mikro. Dengan demikian, diharapkan program ProKUS dapat memberikan dampak yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi peningkatan kesejahteraan keluarga penerima manfaat.

  1. #usaha mikro parfum#usaha mikro parfum
  2. #sumber modal usaha#sumber modal usaha
Read online
File size470.93 KB
Pages17
DMCAReport

Related /

ads-block-test