HTPHTP

Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)

Adanya hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya PJK dan stroke yang merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia dan di dunia dimana hipertensi merupakan faktor risiko utama (WHO, 2015). Obesitas sentral menggambarkan penumpukan lemak di perut yang dapat mengakibatkan adanya keabnormalan jumlah lipid dalam darah, ketika terjadi pada penderita hipertensi dapat menimbulkan progresifitas terjadinya kolesterol darah tinggi dan berisiko menyebabkan aterosklerosis dan penyakit jantung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dan faktor lainnya dengan kejadian hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif menggunakan data sekunder dengan desain Cross Sectional yang diperoleh dari penelitian primer yang berjudul sosialisasi media gizi terhadap upaya pengendalian hipertensi pada populasi terpilih di Kota Bogor. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel independen (lingkar pinggang, IMT, usia, jenis kelamin, asupan lemak dan aktifitas fisik) dan variabel dependen kejadian hiperkolesterolemia pada pasien hipertensi. Hasil regresi logistik ganda menunjukan hubungan lingkar pinggang, jenis kelamin dan umur dengan kejadian hiperkolesterolemia setelah dikontrol oleh aktifitas fisik. Jenis kelamin sebagai faktor risiko yang paling dengan kejadian hiperkolesterolemia dengan risiko 8,5 kali lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki. Hasil uji stratifikasi lingkar pinggang menurut jenis kelamin pada penderita hipertensi dengan kasus obesitas sentral didapatkan hubungan yang signifikan bahwa penderita obesitas sentral perempuan memiliki risiko mengalami hiperkolesterolemia sebanyak 5,5 kali dibandingkan obesitas sentral pada laki-laki (p<0,05). Terdapat hubungan lingkar pinggang dengan kejadian hiperkolesterolemia pada wanita yang obesitas sentral lebih berisiko mengalami hiperkolesterolemia dibandingkan laki-laki yang obesitas sentral.

Prevalensi hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi adalah 58,3% dan obesitas sentral sebanyak 92,7%, dengan sebagian besar jenis kelamin adalah wanita (87,5%).Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hiperkolesterolemia adalah jenis kelamin, lingkar pinggang, dan umur setelah dikontrol oleh variabel aktivitas fisik.Jenis kelamin merupakan faktor risiko yang paling berhubungan, dengan wanita memiliki risiko 8,5 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dan obesitas sentral pada wanita meningkatkan risiko hiperkolesterolemia 5 kali lipat dibandingkan laki-laki dengan obesitas sentral.

Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai interaksi antara faktor genetik dan gaya hidup terhadap risiko hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi, dengan fokus pada perbedaan respons antara pria dan wanita. Studi intervensi yang dirancang untuk menguji efektivitas program penurunan berat badan yang disesuaikan dengan jenis kelamin, menggabungkan edukasi gizi dan latihan fisik terstruktur, dapat memberikan bukti empiris mengenai dampak perubahan gaya hidup terhadap profil lipid dan tekanan darah. Selain itu, perlu dilakukan penelitian kualitatif untuk memahami persepsi dan pengalaman penderita hipertensi mengenai obesitas sentral dan hiperkolesterolemia, serta faktor-faktor sosial dan budaya yang memengaruhi adopsi perilaku sehat.

  1. #darah pasien hipertensi#darah pasien hipertensi
  2. #faktor risiko hipertensi#faktor risiko hipertensi
Read online
File size719.64 KB
Pages10
DMCAReport

Related /

ads-block-test