IBI DarmajayaIBI Darmajaya

Jurnal Bisnis DarmajayaJurnal Bisnis Darmajaya

Intellectual capital terdiri dari tiga elemen utama organisasi (human capital, structural capital, customer capital) yang berkaitan dengan perusahaan berupa keunggulan yang kompetitif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Intellectual Capital dan variabel dependen adalah Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan Tobins Q, PBV dan PER. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang berjumlah 43 perusahaan. Penentuan sampel digunakan dengan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Penelitian ini menemukan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan perbankan, di mana komponen VACA menjadi yang paling dominan sementara STVA dan VAHU menunjukkan kontribusi yang rendah.Tobins Q terbukti menjadi proksi yang signifikan untuk mengukur nilai perusahaan, dan pengelolaan modal intelektual yang efisien dapat meningkatkan apresiasi pasar terhadap kinerja perusahaan.Secara keseluruhan, modal intelektual hanya menjelaskan sekitar 17,4% variasi nilai perusahaan, menunjukkan pengaruh yang terbatas dibandingkan faktor-faktor lain.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji sejauh mana transformasi digital memediasi pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan perbankan, dengan mengintegrasikan ukuran-ukuran teknologi informasi, adopsi kanal digital, dan inovasi layanan sebagai variabel perantara. Selain itu, perbandingan antara bank konvensional dan bank syariah dapat memberikan insight tentang perbedaan kontribusi masing-masing komponen modal intelektual (VACA, VAHU, STVA) terhadap nilai perusahaan, mengingat karakteristik operasional dan regulasi yang berbeda. Penelitian longitudinal yang mencakup periode yang lebih luas serta memasukkan variabel makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan GDP dapat membantu mengidentifikasi apakah pengaruh modal intelektual bersifat stabil atau berubah seiring kondisi ekonomi. Akhirnya, studi kasus pada bank-bank dengan skor tata kelola perusahaan tinggi dapat menilai apakah praktik tata kelola yang baik memperkuat efektivitas modal intelektual dalam meningkatkan apresiasi pasar dan nilai perusahaan. Metode campuran antara analisis kuantitatif dengan pendekatan kualitatif, seperti wawancara mendalam kepada manajer sumber daya manusia dan teknologi, dapat memperkaya pemahaman tentang mekanisme internal yang mendukung atau menghambat kontribusi modal intelektual.

File size526.92 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test