INSCHOOLINSCHOOL

GHMJ (Global Health Management Journal)GHMJ (Global Health Management Journal)

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa COVID-19 merupakan penyakit coronavirus, dengan 19 merujuk pada tahun 2019 saat penyakit tersebut dimulai. Paparan terhadap COVID-19 menyebabkan gangguan saluran pernapasan ringan hingga berat dan bahkan kematian. COVID-19 menyebar dengan cepat di antara manusia dan sulit dikendalikan. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi COVID-19 tertinggi ke-13. Kasus aktif terdiri dari orang yang didiagnosis dengan COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menahan penyebaran COVID-19 dengan kebijakan seperti tetap di rumah, jaga jarak sosial, jaga jarak fisik, menggunakan alat pelindung diri seperti masker, menjaga kebersihan pribadi dengan mencuci tangan, bekerja dan belajar dari rumah, menangguhkan semua kegiatan kerumunan, pembatasan sosial berskala besar, dan hidup baru normal. Sejalan dengan kebijakan ini, kegiatan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan agama dilakukan di rumah. Protokol kesehatan menjadi tantangan karena kesadaran masyarakat turun setelah WHO mengumumkan pandemi global pada Maret 2020. Beberapa orang tidak memakai masker atau menjaga jarak bahkan di kerumunan. Orang-orang masih ingin beraktivitas luar setelah bekerja dari rumah. Perawat sebagai tenaga kesehatan terdepan menghadapi risiko tinggi. Mereka mengalami stres psikososial, kelelahan karena jam kerja panjang, dan kekurangan perlengkapan pelindung. Banyak perawat meninggal dunia karena terpapar tanpa Protoepitektur kesehatan. WHO menyebutkan kebutuhan untuk meningkatkan jumlah perawat di seluruh dunia. Studi ini menekankan pentingnya peran perawat dalam layanan kesehatan selama pandemi COVID-19.

Studi ini menyimpulkan bahwa perawat memainkan peran yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan selama pandemi COVID-19.

Pertama, apakah ada efek jangka panjang pada kesehatan mental perawat setelah paparan risisko tinggi selama pandemi, dan bagaimana mekanisme adaptasi psikologis mereka berkembang dalam periode pemulihan? Kedua, bagaimana integrasi teknologi kecerdasan buatan dalam pelatihan perawat dapat mengurangi risiko infeksi dan meningkatkan efisiensi respons darurat terhadap wabah penyakit menular lain di masa depan? Ketiga, sejauh mana peran kolaborasi lintas negara dalam pengembangan standar pelatihan perawat dapat mempersiapkan tenaga medis untuk menangani pandemi global dengan lebih efektif, serta dampaknya terhadap kualitas layanan kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia? Dengan mempertimbangkan keterbatasan penerapan protokol kesehatan di masa lalu, penelitian masa depan bisa mengeksplorasi inovasi dalam desain sistem kesehatan yang lebih tangguh. Misalnya, bagaimana model pemantauan prediktif dapat mendeteksi risiko burnout di kalangan perawat sebelum terjadi, dan apakah strategi pembelajaran digital dapat mengurangi kesenjangan kompetensi antara perawat di daerah urban dan rural. Selain itu, penelitian bisa menginvestigasi hubungan antara kebijakan rekrutmen internasional perawat dengan stabilitas sistem kesehatan nasional, mempertanyakan apakah peningkatan jumlah perawat saja cukup tanpa pengembangan kualitas etika dan kompetensi praktis. Dalam pandemi selanjutnya, studi bisa difokuskan pada interaksi antara faktor genetik individu perawat dengan respons kekebalan mereka terhadap patogen baru, untuk mengidentifikasi biomarker yang dapat mengoptimalkan penempatan tenaga medis. Penelitian lanjutan juga perlu mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap pola penyebaran penyakit, seperti bagaimana variasi cuaca mempengaruhi kecepatan transmisi virus dan strategi pencegahan yang disesuaikan. Dengan kompetensi perawat, penelitian bisa dieksplorasi metodologi campuran untuk menggabungkan data kualitatif dari pengalaman pribadi dengan data kuantitatif dari survei kesehatan skala besar. Pada akhirnya, arah studi dapat mengkaji efektivitas program dukungan keluarga untuk perawat selama periode isolasi, memastikan bahwa kesejahteraan holistik mereka tidak diabaikan dalam sistem kesehatan yang berfokus pada pasien. (Kata-kata: 246).

  1. Risks Nurses Faced During the COVID-19 Pandemic | GHMJ (Global Health Management Journal). risks nurses... publications.inschool.id/index.php/ghmj/article/view/591Risks Nurses Faced During the COVID 19 Pandemic GHMJ Global Health Management Journal risks nurses publications inschool index php ghmj article view 591
  2. Emotional responses and coping strategies in nurses and nursing students during Covid-19 outbreak: A... journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0237303Emotional responses and coping strategies in nurses and nursing students during Covid 19 outbreak A journals plos plosone article id 10 1371 journal pone 0237303
  1. #manajemen rumah sakit#manajemen rumah sakit
  2. #kepuasan layanan rumah sakit#kepuasan layanan rumah sakit
Read online
File size824.66 KB
Pages4
DMCAReport

Related /

ads-block-test