NEWINERANEWINERA

Journal La SocialeJournal La Sociale

Warga Indonesia harus memiliki kemampuan untuk mengakses layanan kesehatan dan fasilitas yang layak. Namun, wilayah pedesaan mengalami kekurangan sumber daya dan infrastruktur karena berbagai faktor. Situasi kesehatan di desa tersebut jelas tidak sesuai dengan peraturan kesehatan yang berlaku. Oleh karena itu, para peneliti meneliti upaya pemerintah pusat yang terkait dengan peraturan kesehatan untuk meningkatkan layanan kesehatan dan infrastruktur di komunitas terpencil. Penelitian ini menggunakan pendekatan data sekunder serta analisis literatur. Berdasarkan temuan, beberapa wilayah belum memiliki layanan kesehatan dan infrastruktur yang memadai. Pemerintah telah melakukan upaya pengembangan layanan dan fasilitas kesehatan, namun upaya tersebut masih belum cukup, sehingga diperlukan upaya lebih lanjut agar seluruh komunitas pedesaan dapat merasakan manfaatnya.

Berdasarkan hasil dan pembahasan, pemerintah harus meningkatkan layanan kesehatan di daerah pedesaan agar sesuai dengan peraturan kesehatan yang berlaku, dengan memfokuskan kebijakan, pedoman, serta koordinasi program pada tingkat desa.Selanjutnya, pemerintah perlu memperkuat kerjasama lintas program atau sektor serta meningkatkan infrastruktur puskesmas sesuai dengan ketentuan hukum, termasuk inovasi layanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh komunitas pedesaan.Pendanaan dapat diarahkan melalui APBD, APBN, maupun sumber dana lainnya untuk mendukung pengembangan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji dampak spesifik ketentuan hukum kesehatan terhadap kesetaraan layanan di daerah pedesaan dengan menggunakan indikator kuantitatif seperti rasio fasilitas per kapita, waktu akses, dan tingkat kepuasan pengguna, sehingga dapat mengidentifikasi kebijakan yang paling efektif. Selanjutnya, penting untuk mengeksplorasi peran partisipasi masyarakat dan praktisi kesehatan tradisional dalam menjembatani kesenjangan layanan, dengan pendekatan metode campuran yang melibatkan survei, wawancara mendalam, dan observasi lapangan untuk memahami dinamika sosial‑kultural yang memengaruhi penerimaan layanan modern dan integrasi praktik tradisional. Terakhir, evaluasi model inovatif penyampaian layanan kesehatan, seperti telemedisin atau klinik bergerak, dapat memberikan insight mengenai efektivitas, keberlanjutan, dan analisis biaya‑manfaat; dengan membandingkan wilayah yang telah mengimplementasikan model tersebut dengan yang belum, dapat mengukur perbedaan dalam indikator kesehatan utama seperti angka kematian bayi dan prevalensi penyakit menular, sehingga memberikan dasar empiris bagi perencanaan kebijakan yang lebih tepat.

  1. Apparatus Professionalism and Public Service Ethics | Journal La Sociale. apparatus public service ethics... doi.org/10.37899/journal-la-sociale.v1i1.45Apparatus Professionalism and Public Service Ethics Journal La Sociale apparatus public service ethics doi 10 37899 journal la sociale v1i1 45
  2. The Indonesian Government's Efforts to Improve Health Services and Facilities in Rural Areas Related... newinera.com/index.php/JournalLaSociale/article/view/306The Indonesian Governments Efforts to Improve Health Services and Facilities in Rural Areas Related newinera index php JournalLaSociale article view 306
File size432.07 KB
Pages5
DMCAReportReport

ads-block-test