Publisher

RIVERSTUDIESRIVERSTUDIES

Journal Atribut Width dan Height di Tag MarqueeAtribut Width dan Height di Tag Marquee Abstract

Masalah yang dihadapi adalah kualitas air tanah dan air bersih yang harus memenuhi standar, sehingga air yang tidak layak konsumsi tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Polutan dalam sumur dipengaruhi oleh jarak sumur dari sumber pencemar serta kondisi lingkungan seperti banjir, konstruksi sumur dangkal, dan struktur tanah yang menyebabkan air menjadi keruh dan tidak layak, sehingga diperlukan teknologi yang ramah lingkungan. Penelitian di Kecamatan Astambul (kelurahan dengan total penduduk 8.568, termasuk 2.796 penduduk miskin, rentan, dan disabilitas) menunjukkan bahwa sebagian besar sumber air tidak memenuhi standar pH, DO, TDS, kekeruhan, suhu, Mn, Fe, Pb, dan sifat bakteriologis.

Conclusion

Penggunaan bahan alami seperti air hyacinth dan moringa bersama dengan kegiatan komunitas (sekam padi, kulit padi, serat kelapa, sekam kelapa, dan arang pasar) berhasil meningkatkan kualitas air sehingga memenuhi standar fisik, kimia, dan bakteriologis.Pendekatan pemberdayaan komunitas terbukti efektif dalam melibatkan warga lokal dalam proses filtrasi dan adsorpsi, serta pemetaan kualitas tanah membantu mengidentifikasi sumber kontaminasi dan merancang strategi pengolahan air yang tepat.Model ini dapat dijadikan contoh bagi daerah pedesaan lain yang menghadapi tantangan kualitas air, berkontribusi pada kesehatan publik dan pembangunan berkelanjutan.

Future Research

Saran penelitian selanjutnya meliputi: (1) Bagaimana efektivitas jangka panjang penggunaan bahan alami seperti air hyacinth, moringa, dan sekam kelapa dalam menurunkan kontaminasi mikrobiologis (total koliform) pada sumber air bersih di daerah krisis air, sehingga diperlukan studi longitudinal dengan monitoring bulanan selama dua tahun; (2) Sejauh mana model pemberdayaan komunitas yang diterapkan di Astambul dapat direplikasi pada wilayah pedesaan lain dengan karakteristik sosial‑ekonomi dan topografi yang berbeda, yang dapat diinvestigasi melalui perbandingan kasus‑kontrol di tiga kabupaten; (3) Bagaimana integrasi pemetaan GIS berbasis kualitas tanah dan air dapat meningkatkan prediksi titik‑tumpukan kontaminan dan membantu perencanaan lokasi penyaringan alami yang optimal, yang dapat diuji dengan mengembangkan prototipe sistem pemetaan digital dan mengvalidasinya pada skala mikro‑dan makro wilayah. Penelitian-penelitian tersebut diharapkan dapat memperkuat keberlanjutan intervensi air bersih dan memperluas manfaatnya bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, analisis biaya‑manfaat dari penggunaan material alami dibandingkan dengan teknologi konvensional akan memberikan wawasan ekonomi bagi kebijakan publik.

References

1. KUALITAS AIR SUNGAI DI DESA TANIPAH (GAMBUT PANTAI), KALIMANTAN SELATAN | BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan... doi.org/10.31289/biolink.v5i1.1583KUALITAS AIR SUNGAI DI DESA TANIPAH GAMBUT PANTAI KALIMANTAN SELATAN BIOLINK Jurnal Biologi Lingkungan doi 10 31289 biolink v5i1 1583
2. Relationships Between Soil Carbon and Soil Texture in the No... : Soil Science. soil carbon texture science... doi.org/10.1097/SS.0000000000000173Relationships Between Soil Carbon and Soil Texture in the No Soil Science soil carbon texture science doi 10 1097 SS 0000000000000173

Subjects

1. #sumber daya alam#sumber daya alam
2. #pemberdayaan komunitas#pemberdayaan komunitas

Metadata

File size	457.75 KB
Pages	15
DMCA	ReportReport