UNPUNP

TeknomekanikTeknomekanik

Kecepatan berjalan manusia meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan terpeleset, terutama saat berjalan di permukaan yang berminyak. Berjalan dalam durasi lama selama bekerja dapat menyebabkan kelelahan otot pada kaki dan bagian tubuh tertentu. Di beberapa industri, pekerja harus berjalan dan berdiri dalam waktu lama sebelum istirahat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sudut pergelangan kaki dan kelelahan otot selama aktivitas berjalan serta pengaruhnya terhadap kejadian terpeleset. Penelitian ini melibatkan dua belas partisipan sehat berusia 23 hingga 57 tahun dengan rata-rata indeks massa tubuh (BMI) 27,82 ± 4,01 kg/m². Vicon motion capture digunakan untuk merekam gerakan, sementara Elektromiografi (EMG) digunakan untuk merekam aktivitas kelelahan otot. Hasil menunjukkan bahwa kejadian terpeleset lebih sering terjadi pada partisipan yang kelebihan berat badan dan obesitas. Partisipan perempuan mengalami kejadian terpeleset lebih banyak dibandingkan partisipan laki-laki. Kisaran sudut pergelangan kaki saat terpeleset adalah 97,2 ± 6,7° untuk partisipan laki-laki dan 112,5 ± 12,7° untuk perempuan. Otot Soleus dan Tibialis menunjukkan tingkat kelelahan otot yang tinggi saat terjadi terpeleset. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelelahan otot berkorelasi signifikan dengan kejadian terpeleset saat berjalan, terutama di permukaan berminyak. Tidak ditemukan faktor usia yang signifikan terhadap kejadian terpeleset.

Peningkatan kecepatan berjalan, terutama di atas permukaan berminyak, berkorelasi signifikan dengan kejadian terpeleset.Partisipan dengan berat badan berlebih dan obesitas memiliki risiko terpeleset yang lebih tinggi dibandingkan partisipan dengan BMI normal.Sudut pergelangan kaki dan kelelahan otot, khususnya pada otot Soleus dan Tibialis, merupakan faktor penting dalam kejadian terpeleset, sementara usia tidak menunjukkan pengaruh signifikan.

Pertama, perlu dikaji lebih lanjut bagaimana variasi jenis permukaan lantai, seperti keramik, linoleum, atau beton kasar, memengaruhi sudut pergelangan kaki dan kelelahan otot selama berjalan di bawah kondisi berminyak atau basah, untuk memahami interaksi antara material lantai dan risiko terpeleset. Kedua, penting untuk meneliti apakah program pelatihan perubahan pola berjalan atau latihan keseimbangan dapat mengurangi kelelahan otot dan memperbaiki kontrol pergelangan kaki pada individu kelebihan berat badan saat berjalan di permukaan licin. Ketiga, diperlukan penelitian mendalam mengenai dampak usia lanjut terhadap waktu pemulihan setelah kejadian terpeleset kecil, terutama dalam konteks pemulihan neuromuskular dan ketahanan otot, karena meskipun usia tidak signifikan dalam kejadian terpeleset, kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasca-kejadian mungkin berbeda. Studi-studi ini dapat memberikan dasar ilmiah untuk desain intervensi ergonomis yang lebih baik di tempat kerja dengan risiko terpeleset tinggi.

  1. An Analysis of Slip Incidence for Ankle Angle and Muscle Fatigue During Walking Activities | Teknomekanik.... teknomekanik.ppj.unp.ac.id/index.php/teknomekanik/article/view/106An Analysis of Slip Incidence for Ankle Angle and Muscle Fatigue During Walking Activities Teknomekanik teknomekanik ppj unp ac index php teknomekanik article view 106
File size330.85 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test