ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES
Acta Medica IndonesianaActa Medica IndonesianaLeukemia myeloid kronis (CML) adalah kelainan sel punca hemopoietik klonal dengan translokasi resiprokal dalam kromosom 9 (ch9) dan 22 (ch22) yang menyebabkan fusi cluster Break-Abelson murine leukemia (BCR-ABL) onkogen. Penggabungan ini akan mengaktifkan tirosin kinase. Imatinib mesylate adalah inhibitor tirosin kinase (TKI) pertama yang dapat mengubah prognosis pasien CML. Namun, ada penolakan terhadap TKI, dan berdasarkan studi transkriptomik, peningkatan ekspresi transduser sinyal gen dan aktivator transkripsi (STAT) 5A dan faktor transkripsi terkait runt (RUNX3) dapat menyebabkan resistansi terhadap TKI. Protein STAT5, yang dalam sel-sel myeloid normal diaktifkan oleh sitokin, pada pasien CML diaktifkan bahkan tanpa sitokin. STAT5 merujuk pada STAT5A dan STAT5B, namun mereka mungkin memiliki peran yang berbeda dalam sel induk hematopoietik atau dalam sel CML. Ulasan ini merangkum peran STAT5 dalam resistensi inhibitor tirosin kinase pada pasien CML.
Imatinib merupakan terapi lini pertama untuk pasien CML dengan hasil yang baik, namun resistansi menjadi masalah signifikan, baik primer maupun sekunder, serta bergantung atau tidak bergantung BCR-ABL.Protein STAT5 diduga kuat menjadi penyebab dan prediktor resistansi imatinib, dengan kontribusi penting pada proliferasi, viabilitas, pencegahan kematian sel akibat TKI, dan peningkatan mutasi BCR-ABL1 pada sel CML.Penemuan Pimozide sebagai inhibitor STAT5 menunjukkan potensi untuk pengembangan terapi target baru, meskipun studi lebih lanjut tentang peran STAT5 dalam resistansi imatinib pada pasien CML masih sangat diperlukan.
Penelitian lanjutan perlu mengeksplorasi secara mendalam peran diferensial isoform STAT5A dan STAT5B dalam mekanisme resistansi imatinib pada pasien Leukemia Myeloid Kronis (CML). Meskipun keduanya merupakan bagian dari STAT5, literatur menunjukkan perbedaan fungsi dan lokasi, serta temuan yang mengindikasikan hanya STAT5A yang menjadi prediktor resistansi sekunder. Oleh karena itu, investigasi lebih lanjut mengenai jalur sinyal spesifik yang diaktifkan atau dihambat oleh masing-masing isoform, serta bagaimana interaksi mereka memengaruhi kelangsungan hidup sel CML yang resistan, akan sangat berharga. Selain itu, dengan ditemukannya Pimozide sebagai inhibitor STAT5 yang bekerja secara independen dari fosforilasi BCR/ABL, studi komprehensif diperlukan untuk memahami mekanisme molekuler aksinya dalam mengatasi sel CML yang resistan imatinib. Penelitian dapat mencakup identifikasi target hilir spesifik Pimozide dan evaluasi potensinya sebagai agen tunggal atau dalam kombinasi dengan TKI lain, untuk mengembangkan strategi terapi baru yang lebih efektif. Terakhir, validasi klinis STAT5, atau isoformnya, sebagai biomarker prediktif untuk resistansi imatinib perlu dilakukan. Hal ini akan membantu mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi mengalami resistansi sejak dini, memungkinkan personalisasi terapi dan intervensi yang lebih cepat untuk meningkatkan luaran pasien.
| File size | 332.58 KB |
| Pages | 5 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Panduan praktis ini dibuat oleh tim dengan anggota yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, dan diharapkan dapat memberikan panduan untuk pendekatan diagnosisPanduan praktis ini dibuat oleh tim dengan anggota yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, dan diharapkan dapat memberikan panduan untuk pendekatan diagnosis
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Pengaruh PGK dan dialisis terhadap kualitas hidup pasien merupakan bagian penting dalam tatalaksana PGK. Kidney Disease Quality of Life (KDQOL-36) adalahPengaruh PGK dan dialisis terhadap kualitas hidup pasien merupakan bagian penting dalam tatalaksana PGK. Kidney Disease Quality of Life (KDQOL-36) adalah
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Cedera hati kolestatik yang diinduksi obat dapat menimbulkan kesulitan diagnostik yang merupakan daftar panjang penyebab potensial berkaitan dengan ketidak-lengkapanCedera hati kolestatik yang diinduksi obat dapat menimbulkan kesulitan diagnostik yang merupakan daftar panjang penyebab potensial berkaitan dengan ketidak-lengkapan
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Ada kadar rendah vitamin D2 serum (5,8 ng/ml). Pasien menerima pengobatan TB dengan rifampisin, isoniazid, pyrazinamide, dan ethambutol. Sayangnya, pasienAda kadar rendah vitamin D2 serum (5,8 ng/ml). Pasien menerima pengobatan TB dengan rifampisin, isoniazid, pyrazinamide, dan ethambutol. Sayangnya, pasien
Useful /
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Eschericia coli merupakan mikroba yang paling sering didapatkan (61,3%). Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan tidak terjadi kerusakan glikokaliks padaEschericia coli merupakan mikroba yang paling sering didapatkan (61,3%). Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan tidak terjadi kerusakan glikokaliks pada
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Dilakukan analisis hubungan bivariat sampai dengan multvariat dengan STATA Statistics 15. 0 antara faktor usia >60 tahun, sepsis, ventilator, durasi ventilator,Dilakukan analisis hubungan bivariat sampai dengan multvariat dengan STATA Statistics 15. 0 antara faktor usia >60 tahun, sepsis, ventilator, durasi ventilator,
ACTAMEDINDONESACTAMEDINDONES Data kemudian dirangkum secara deskriptif. Hasil: tiga studi terdiri dari satu meta-analisis dan dua studi kohort. Studi meta-analisis menyatakan tidakData kemudian dirangkum secara deskriptif. Hasil: tiga studi terdiri dari satu meta-analisis dan dua studi kohort. Studi meta-analisis menyatakan tidak
UMMUMM 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mengabaikan keunikan nilai-nilai lokal dalam kerangka hubungan ketenagakerjaan. Studi ini menggunakan metode13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mengabaikan keunikan nilai-nilai lokal dalam kerangka hubungan ketenagakerjaan. Studi ini menggunakan metode