UNUSAUNUSA

Journal | Universitas Nahdlatul Ulama SurabayaJournal | Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Coronavirus disease 2019 telah menjadi masalah global yang menyebabkan ratusan ribu kematian di seluruh dunia. Hemoglobin lebih rentan terhadap serangan virus COVID-19 dan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke organ-organ tubuh. Ketika konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah rendah, transportasi oksigen ke beberapa organ dapat terganggu. SARS‑CoV‑2 berinteraksi dengan hemoglobin dalam sel darah merah, menyebabkan pemutusan rantai hemoglobin dan hemolisis. Indeks eritrosit yang meliputi nilai mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular hemoglobin (MCH), dan mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC) digunakan untuk mengindikasikan anemia pada pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain studi cross‑sectional, dengan populasi berupa pasien yang dicurigai COVID-19 sebanyak 27 orang yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan antara hasil pemeriksaan hemoglobin dan indeks eritrosit pada pasien yang dicurigai COVID-19. Instrumen penelitian berupa data sekunder meliputi hasil pemeriksaan nilai hemoglobin dan indeks eritrosit. Analisis korelasi parametrik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara hemoglobin dengan MCV (p = 0,057 > 0,05), MCH (p = 0,777 > 0,05), dan MCHC (p = 0,372 > 0,05).

Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara nilai hemoglobin dengan indeks eritrosit berupa MCV, MCH, dan MCHC pada pasien yang dicurigai COVID-19.Hasil ini mengindikasikan bahwa pemeriksaan hemoglobin tidak dapat dipakai sebagai indikator tunggal untuk mendeteksi anemia pada populasi tersebut.Oleh karena itu, diperlukan evaluasi tambahan menggunakan parameter hematologi lainnya untuk penilaian klinis yang lebih komprehensif.

Penelitian lanjutan sebaiknya melakukan studi longitudinal yang memantau perubahan nilai hemoglobin serta indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) pada pasien COVID-19 dari fase awal hingga pemulihan, guna mengidentifikasi dinamika hematologis seiring berjalannya penyakit. Selanjutnya, diperlukan investigasi yang mengkaji hubungan antara status gizi, khususnya cadangan besi, vitamin B12, dan folat, dengan tingkat keparahan anemia serta outcome klinis pada pasien COVID-19, sehingga dapat memperjelas peran faktor nutrisi dalam modulasi respons hematologis. Terakhir, studi prediktif yang mengintegrasikan kombinasi parameter hematologi (misalnya hemoglobin, indeks eritrosit, leukosit, dan CRP) dengan data klinis dapat dikembangkan untuk menilai kemampuan model tersebut dalam memprediksi keparahan penyakit, kebutuhan ventilasi, atau mortalitas, sehingga memberikan dasar ilmiah bagi strategi manajemen klinis yang lebih tepat.

  1. COVID-19:Attacks the 1-Beta Chain of Hemoglobin and Captures the Porphyrin to Inhibit Human Heme Metabolism... doi.org/10.26434/chemrxiv.11938173.v9COVID 19 Attacks the 1 Beta Chain of Hemoglobin and Captures the Porphyrin to Inhibit Human Heme Metabolism doi 10 26434 chemrxiv 11938173 v9
  2. Characteristics of and Important Lessons From the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Outbreak in China:... jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2762130Characteristics of and Important Lessons From the Coronavirus Disease 2019 COVID 19 Outbreak in China jamanetwork journals jama fullarticle 2762130
File size318.14 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test