ISI YogyakartaISI Yogyakarta
Resital: Jurnal Seni PertunjukanResital: Jurnal Seni PertunjukanPenelitian ini mengkaji Turuk Lagai, ritual utama masyarakat Mentawai di Sumatera Barat, Indonesia, sebagai tindakan performatif yang mewujudkan dan memelihara pandangan kosmologis mereka. Studi ini bertujuan memahami bagaimana ritual ini merefleksikan keyakinan dan membentuk realitas melalui praktik yang berwujud dan bersifat relasional. Dengan pendekatan etnografi kualitatif, penelitian ini menggunakan data dari riset lapangan jangka panjang, wawancara mendalam, dan analisis tematik dengan bantuan perangkat lunak QualCoder. Data dikodekan dan diinterpretasikan melalui kerangka teoretis yang menggabungkan teori proses ritual Victor Turner, teori ritualisasi Catherine Bell, dan konsep ontologi relasional Tim Ingold. Analisis mengidentifikasi tiga tema utama—Embodiment, Spiritual Correspondence, dan Relational Ontology—yang menunjukkan bagaimana gerak tubuh, nyanyian, persembahan, dan elemen lingkungan bersama-sama menghasilkan tatanan kosmologis. Turuk Lagai bukan hanya melambangkan kosmologi, tetapi mewujudkannya secara nyata, memperbarui hubungan sosial dan spiritual antara manusia, alam, dan kekuatan leluhur. Studi ini menyimpulkan bahwa Turuk Lagai merupakan sistem dinamis dalam produksi pengetahuan dan pemeliharaan kosmologi. Penelitian ini merekomendasikan pengakuan yang lebih besar terhadap ritual adat bukan sebagai tradisi statis, melainkan sebagai mode aktif dan vital dalam penciptaan dunia, yang memiliki implikasi bagi pelestarian budaya dan etika ekologis.
Turuk Lagai merupakan proses performatif dan ontologis yang mewujudkan kosmologi secara langsung, bukan sekadar merepresentasikannya.Ritual ini berfungsi sebagai sistem holistik yang membangun keseimbangan relasional antara manusia, roh, dan alam melalui struktur ritual, perwujudan tubuh, nyanyian, persembahan, dan praktik simbolik.Sebagai bentuk pengetahuan dan realitas yang hidup, Turuk Lagai menegaskan bahwa ritual adat bukan tradisi yang kaku, tetapi proses dinamis dalam menjaga keberlangsungan pandangan dunia secara nyata dan berkelanjutan.
Pertama, perlu diteliti bagaimana generasi muda Mentawai memahami dan mengalami Turuk Lagai dalam konteks kehidupan modern, terutama dalam hubungan antara ritual, identitas budaya, dan pengaruh teknologi. Kedua, penelitian dapat mengkaji perubahan ekologis di pulau Mentawai dan bagaimana hal itu memengaruhi ketersediaan elemen ritual alami, seperti daun dan hewan, serta dampaknya terhadap makna dan pelaksanaan ritual. Ketiga, penting untuk mengeksplorasi bagaimana suara dan ritme dari instrumen tradisional tidak hanya mencipta suasana ritual, tetapi juga secara aktif membentuk kesadaran kolektif dan komunikasi dengan dunia roh, melalui pendekatan neuroetnografi atau studi persepsi sensorik. Penelitian-penelitian ini akan membantu memahami kelangsungan ritual dalam dinamika sosial dan ekologis yang terus berubah, serta menjaga nilai-nilai kearifan lokal dalam konteks kontemporer. Dengan memahami bagaimana Turuk Lagai beradaptasi tanpa kehilangan esensinya, kita dapat mendukung upaya pelestarian budaya yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Selain itu, mempelajari persepsi sensorik selama ritual dapat membuka wawasan baru tentang bagaimana tubuh dan suara menjadi alat pengetahuan. Penelitian lanjutan juga bisa mengeksplorasi peran perempuan dalam ritual, yang kurang terdokumentasi dalam studi ini. Analisis komparatif dengan ritual serupa di kepulauan Indonesia juga dapat memperkaya pemahaman tentang karakteristik unik dan pola umum performativitas kosmologis. Semua saran ini mendukung visi bahwa ritual bukan sekadar warisan, tetapi praktik hidup yang terus berkembang. Dengan pendekatan yang menyeluruh, kita dapat membantu masyarakat Mentawai mempertahankan Turuk Lagai sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka yang berarti dan relevan.
- Sikere; Mentawai Ancient Medicine Rituals in the Perspective of the Postmodern Era of Performing Arts.... ijsrp.org/research-paper-0122.php?rp=P12111958Sikere Mentawai Ancient Medicine Rituals in the Perspective of the Postmodern Era of Performing Arts ijsrp research paper 0122 php rp P12111958
- Bentuk Penyajian Musik Tradisional Tuddukat dalam Ritual Arat Sabulungan di Kepulauan Mentawai | Journal... jonedu.org/index.php/joe/article/view/6284Bentuk Penyajian Musik Tradisional Tuddukat dalam Ritual Arat Sabulungan di Kepulauan Mentawai Journal jonedu index php joe article view 6284
| File size | 4.08 MB |
| Pages | 27 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
ISI YogyakartaISI Yogyakarta Studi ini menyediakan bukti empiris untuk teori-teori posisi budaya imajinatif yang muncul dari kapasitas alami manusia untuk kerja sama sosial, pembuatanStudi ini menyediakan bukti empiris untuk teori-teori posisi budaya imajinatif yang muncul dari kapasitas alami manusia untuk kerja sama sosial, pembuatan
UIGMUIGM Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat diaplikasikan dengan masyarakat Cepit, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta dengan menciptakan karya seni visualKolaborasi antara akademisi dan masyarakat diaplikasikan dengan masyarakat Cepit, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta dengan menciptakan karya seni visual
ISI YogyakartaISI Yogyakarta Gending sekaten merupakan salah satu jenis gending tradisi pakurmatan yang memiliki keunikan garap dan fungsi penting dalam upacara ritual. Gending iniGending sekaten merupakan salah satu jenis gending tradisi pakurmatan yang memiliki keunikan garap dan fungsi penting dalam upacara ritual. Gending ini
ISI YogyakartaISI Yogyakarta Seiring waktu, andung telah berkembang menjadi sebuah bentuk kesenian yang mencirikan budaya Batak Toba, meskipun perkembangan zaman telah membuat lirikSeiring waktu, andung telah berkembang menjadi sebuah bentuk kesenian yang mencirikan budaya Batak Toba, meskipun perkembangan zaman telah membuat lirik
Useful /
ISI YogyakartaISI Yogyakarta Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis identitas budaya tercermin dalam wacana yang ambivalen serta penggunaan simbol tradisional dalam bentuk baruHasil penelitian menunjukkan bahwa krisis identitas budaya tercermin dalam wacana yang ambivalen serta penggunaan simbol tradisional dalam bentuk baru
UIGMUIGM Perubahan ini menuntut literasi digital sekaligus penguatan nilai-nilai multikultural dalam proses peningkatan pembelajaran guna mempersiapkan pesertaPerubahan ini menuntut literasi digital sekaligus penguatan nilai-nilai multikultural dalam proses peningkatan pembelajaran guna mempersiapkan peserta
UIGMUIGM Penyakit kulit tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kualitas hidup dan kesejahteraan psikososial individu. Desa Banyu Urip merupakanPenyakit kulit tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kualitas hidup dan kesejahteraan psikososial individu. Desa Banyu Urip merupakan
UIGMUIGM Pemberdayaan masyarakat sebagai strategi untuk meningkatkan ekonomi kreatif di desa merupakan langkah tepat dalam upaya pengembangan ekonomi dan peningkatanPemberdayaan masyarakat sebagai strategi untuk meningkatkan ekonomi kreatif di desa merupakan langkah tepat dalam upaya pengembangan ekonomi dan peningkatan