TEFLINTEFLIN

TEFLIN JournalTEFLIN Journal

Abstrak: Perkembangan terkini dalam pengajaran bahasa semakin menempatkan pentingnya keterampilan berpikir kritis. Meskipun penelitian di bidang ini telah mulai bermunculan, diyakini bahwa penyelidikan mendalam ke dalam pikiran peserta didik saat mereka memproses informasi dapat berkontribusi secara signifikan untuk mengidentifikasi bagaimana persisnya peserta didik kita berpikir. Penelitian ini dilakukan sebagian untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut. Pelatihan singkat tentang berpikir kritis dan sikap kritis diberikan kepada sekelompok peserta didik bahasa yang sedang mempelajari Korespondensi Bisnis. Kuesioner kemudian digunakan untuk menangkap jejak pemikiran mereka saat mereka bersiap untuk menyelesaikan tugas belajar dan saat mereka mendengarkan presentasi ide teman sekelas mereka. Data menunjukkan perubahan proses berpikir mereka. Setelah pelatihan, terdapat kecenderungan dari siswa untuk mengajukan pertanyaan yang lebih kritis dengan frekuensi yang sedikit lebih tinggi. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pelatihan singkat tersebut telah memicu kesadaran mereka akan berpikir kritis.

Studi ini bertujuan meneliti berpikir kritis pada peserta didik Korespondensi Bisnis setelah pelatihan singkat tentang berpikir dan sikap kritis.Data kuesioner menunjukkan peningkatan pertanyaan kritis yang diajukan dengan kualitas lebih baik pasca-pelatihan, meskipun pertanyaan tersebut tidak selalu terkait langsung dengan poin inti pelatihan.Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pelatihan singkat ini berhasil meningkatkan kesadaran peserta didik akan pentingnya berpikir kritis, dan pelatihan yang lebih intensif serta berkelanjutan diyakini akan memberikan hasil yang lebih meyakinkan.

Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan studi ini dengan menyelidiki dampak jangka panjang dari pelatihan berpikir kritis yang berkelanjutan, tidak hanya pada satu mata pelajaran, tetapi terintegrasi di berbagai mata kuliah selama beberapa semester. Pertanyaan penelitian bisa berfokus pada: bagaimana instruksi berpikir kritis yang konsisten di berbagai disiplin ilmu memengaruhi perkembangan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara keseluruhan? Selain itu, karena studi ini mencatat adanya keterampilan berpikir kritis yang mungkin dilakukan secara implisit, penelitian di masa depan dapat merancang dan menguji metode observasi atau alat kualitatif yang lebih canggih untuk menangkap proses berpikir kritis yang tidak selalu terartikulasi secara eksplisit oleh mahasiswa. Ini akan membantu mengidentifikasi bagaimana sub-keterampilan berpikir kritis tertentu (seperti kemampuan inferensi atau evaluasi diri) berkembang dan dapat didukung secara efektif. Terakhir, mengingat latar belakang budaya Indonesia yang disebutkan dalam penelitian ini, sangat menarik untuk mengeksplorasi bagaimana model pengajaran berpikir kritis dapat diadaptasi atau dikembangkan agar lebih sesuai dengan konteks lokal. Ini bisa berarti mempelajari bagaimana pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya, seperti diskusi kelompok terbuka atau penghormatan terhadap konsensus, dapat diterapkan untuk mempromosikan pemikiran kritis secara lebih efektif di kalangan mahasiswa Indonesia, sehingga tidak hanya mengadopsi model Barat tetapi juga memperkaya dengan kearifan lokal.

Read online
File size193.6 KB
Pages16
Short Linkhttps://juris.id/p-Wn
DMCAReport

Related /

ads-block-test