IAINPTKIAINPTK

Journal of Islamic LawJournal of Islamic Law

Diskursus fikih perempuan dalam isu gender masih terkungkung pada otoritarianisme dan hegemoni fikih klasik yang mengabaikan keberadaan dan perubahan realitas kontemporer. Beberapa sarjana muslim kontemporer telah meresponnya dan berupaya untuk merekonstruksi fikih perempuan tersebut, termasuk Muhamamd Shahrūr. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran metodologis fikih perempuan Shahrūr dalam agensi kritik atas eksklusivisme fikih dan rekonstruksi fikih perempuan ke dalam formulasi fikih yang lebih komprehensif yang sesuai dengan realitas sosial. Artikel ini merupakan penelitian literatur dengan menggunakan metode analisis filosofis-hermeneutik dan menjadikan dua karyanya, Al-Kitāb wa al-Quran: Qirāah Muāshirah dan Nahwa Ushūl Jadīdah li Fiqh al-Islāmī: Fiqh al-Marah, sebagai data primer. Para penulis menemukan bahwa Shahrūr mengusung pembacaan kontemporer (qirāah al-muāshirah) dengan menjadikan realitas objektif (al-wāqī) sebagai dasar rekonstruksi pada karya pertamanya. Pada karyanya yang kedua, Shahrūr mengkritik pandangan mainstream eksklusivisme Islam dalam hukum yang berkaitan dengan perempuan. Berdasarkan atas dua karyanya, para penulis berargumentasi bahwa pembacaan terhadap fikih perempuan kontemporer harus didasarkan pada realitas (bukan pada nash), kemajuan sains dan teknologi, sikap rekonstruktif yang memberikan porsi akal dan realitas yang lebih besar, dan memiliki kategori penemuan baru (the logic of discovery).

Shahrūr menawarkan pembacaan kontemporer (qirāah al-muāshirah) yang menggunakan pendekatan historis-ilmiah dan linguistik untuk merekonstruksi fikih perempuan.Ia menekankan pentingnya realitas objektif sebagai dasar interpretasi, bukan sekadar teks.Fikih kontemporer harus mempertimbangkan kemajuan sains dan teknologi, memberikan porsi lebih besar pada akal dan realitas, serta mengembangkan logika penemuan baru.Pemikiran Shahrūr berkontribusi pada formulasi fikih perempuan yang lebih relevan dengan tantangan modern.

Penelitian lanjutan dapat mengembangkan pendekatan qirāah al-muāshirah Shahrūr dengan menerapkannya pada isu-isu fikih perempuan kontemporer yang belum tersentuh, seperti hak reproduksi atau partisipasi politik perempuan dalam konteks masyarakat Muslim modern. Selain itu, perlu dilakukan studi komparatif antara metodologi Shahrūr dan pemikir muslim kontemporer lainnya untuk melihat titik temu dan keunikan masing-masing pendekatan dalam merekonstruksi fikih perempuan. Penelitian juga dapat mengeksplorasi bagaimana teori hudūd Shahrūr dapat diaplikasikan pada masalah-masalah aktual seperti kesetaraan gender dalam hukum waris atau perkawinan, dengan mempertimbangkan perkembangan sosial dan temuan ilmiah mutakhir.

  1. "THE FORM IS PERMANENT, BUT THE CONTENT MOVES": THE QUR'ANIC TEXT AND ITS INTERPRETATION(S)... doi.org/10.1163/157006003766956694THE FORM IS PERMANENT BUT THE CONTENT MOVES THE QURANIC TEXT AND ITS INTERPRETATION S doi 10 1163 157006003766956694
  2. Hukum Poligami: Analisis Komparatif Terhadap Pemikiran Musdah Mulia Dan Muhammad Syahrur | Al-Manhaj:... doi.org/10.19105/al-manhaj.v4i1.6153Hukum Poligami Analisis Komparatif Terhadap Pemikiran Musdah Mulia Dan Muhammad Syahrur Al Manhaj doi 10 19105 al manhaj v4i1 6153
  3. Aplikasi Teori Batas Terhadap Poligami (Studi Hermeneutika Muhammad Syahrur) | Nun: Jurnal Studi Alquran... doi.org/10.32495/nun.v6i2.160Aplikasi Teori Batas Terhadap Poligami Studi Hermeneutika Muhammad Syahrur Nun Jurnal Studi Alquran doi 10 32495 nun v6i2 160
  4. GENDER DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN PEMBAHARUAN M. SYAHRUR | Ulfatmi | Kafa`ah: Journal of Gender Studies.... doi.org/10.15548/jk.v3i1.68GENDER DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN PEMBAHARUAN M SYAHRUR Ulfatmi Kafa ah Journal of Gender Studies doi 10 15548 jk v3i1 68
  5. Reconstruction of Women’s Fiqh: An Analysis of Muhammad Shahrūr’s Contemporary Reading in... doi.org/10.24260/jil.v3i2.860Reconstruction of WomenAos Fiqh An Analysis of Muhammad ShahrrAos Contemporary Reading in doi 10 24260 jil v3i2 860
  1. #islamic family law#islamic family law
  2. #partisipasi politik#partisipasi politik
File size270.98 KB
Pages17
DMCAReportReport

ads-block-test