UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Penelitian ini secara empiris menelaah efek moderasi intensitas kompetitif terhadap hubungan antara upaya inovasi dan kinerja. Penelitian ini mengemukakan bahwa intensitas kompetitif perusahaan berperan sebagai kuasi-moderator dalam hubungan tersebut. Hasil penelitian mendukung hipotesis awal dengan menunjukkan bahwa intensitas kompetitif memoderasi hubungan antara upaya inovasi dan kinerja sedemikian rupa sehingga pada intensitas kompetitif tinggi hubungan tersebut positif, sedangkan pada intensitas kompetitif rendah menjadi negatif. Selain itu, intensitas kompetitif terbukti memiliki hubungan positif dengan tingkat upaya inovasi, namun memiliki hubungan negatif dengan kinerja perusahaan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas kompetitif memoderasi hubungan antara upaya inovasi dan kinerja, dengan upaya inovasi meningkatkan kinerja pada intensitas kompetitif tinggi dan menurunkannya pada intensitas kompetitif rendah.Hasil juga mengungkap bahwa intensitas kompetitif berkorelasi positif dengan tingkat upaya inovasi, namun berkorelasi negatif dengan kinerja perusahaan.Secara keseluruhan, pencocokan antara strategi inovasi dan kondisi persaingan merupakan faktor penentu dalam optimalisasi kinerja organisasi.

Saran penelitian lanjutan dapat difokuskan pada beberapa ide penelitian baru yang mengembangkan temuan ini. Pertama, kajian dapat dirancang untuk menguji apakah peran intensitas kompetitif sebagai kuasi-moderator antara upaya inovasi dan kinerja juga terjadi pada sektor jasa, ritel, atau teknologi digital yang menampilkan karakteristik persaingan dan struktur biaya berbeda dibandingkan manufaktur. Penelitian ini dapat berbentuk studi komparatif lintas industri dengan sampel perusahaan dari berbagai negara, sehingga validitas eksternal temuan dapat diuji lebih komprehensif. Kedua, penelitian selanjutnya dapat mengganti atau menambah pengukuran intensitas kompetitif dengan indikator alternatif seperti fluktuasi penjualan tahunan, persepsi manajerial mengenai tekanan pesaing, atau tingkat adopsi teknologi baru di pasar. Hal ini memungkinkan pemahaman lebih dalam terkait mekanisme moderasi dan keandalan variabel lingkungan. Ketiga, studi longitudinal dengan rancangan panel selama lebih dari lima tahun sebaiknya menguji dinamika hubungan antara inovasi, intensitas kompetitif, dan kinerja, termasuk efek jeda waktu (lag) inovasi terhadap hasil kinerja. Selain itu, penelitian dapat memasukkan variabel kontrol baru seperti kebijakan pemerintah, keadaan makroekonomi, dan tingkat digitalisasi operasional untuk memperkaya model analisis.

File size220.55 KB
Pages19
DMCAReportReport

ads-block-test