IAIN CURUPIAIN CURUP

Al-Istinbath: Jurnal Hukum IslamAl-Istinbath: Jurnal Hukum Islam

Penelitian ini mengatasi interpretasi yang kontroversial mengenai status perempuan dalam hukum Islam dengan menerapkan secara inovatif ilmu Balaghah (retorika Al-Quran) untuk menganalisis representasi gender dalam Al-Quran. Dengan menggunakan analisis retorika terhadap kalam khabari (pernyataan), kalam inshai (perintah), dan kinayah (metafora), penelitian ini secara sistematis mengkaji ayat-ayat yang berkaitan dengan warisan, kesaksian, dan hak perempuan. Temuan menunjukkan bahwa struktur linguistik Al-Quran secara konsisten meneguhkan kesetaraan gender, bertentangan dengan bacaan patriarki—terutama melalui penggunaan sengaja perangkat retorika dalam ayat-ayat kunci (misalnya, Q 4:7, Q 2:282). Kebaruannya terletak pada pengembangan kerangka kerja berbasis Balaghah untuk fikih feminis Islam, yang menunjukkan bagaimana retorika Al-Quran secara inheren melindungi martabat perempuan. Ini menyediakan: (1) metodologi baru untuk tafsir Al-Quran yang sensitif terhadap gender, dan (2) bukti tekstual untuk mereformasi interpretasi hukum yang bersifat patriarki. Temuan ini penting bagi masyarakat Muslim kontemporer, karena menawarkan pendekatan yang berakar pada Al-Quran untuk menyelaraskan hukum Islam dengan prinsip-prinsip keadilan gender.

Penelitian ini menemukan bahwa analisis berbasis Balaghah terhadap ayat-ayat Al-Quran secara konsisten menegaskan martabat, agensi, dan kesetaraan perempuan dalam ranah hukum, ekonomi, sosial, dan moral.Pendekatan ini menantang asumsi tafsir tradisional yang cenderung marginalisasi peran perempuan dalam fikih Islam.Oleh karena itu, retorika Al-Quran, bila dipahami secara mendalam, tidak hanya mengakomodasi hak perempuan tetapi justru menegakkan hak-hak tersebut sebagai bagian dari keadilan ilahi.

Pertama, perlu dikembangkan penelitian lanjutan yang menerapkan analisis Balaghah secara sistematis terhadap ayat-ayat yang mengatur perceraian (ṭalāq) dan wali nikah (wilāyah), untuk mengungkap potensi makna kesetaraan yang selama ini terabaikan dalam bacaan literal. Kedua, diperlukan studi empiris yang menguji bagaimana pendekatan tafsir berbasis Balaghah ini diterima dan diimplementasikan oleh hakim peradilan agama dalam putusan terkait hak perempuan, guna menilai dampak praktisnya terhadap keadilan gender di tingkat lokal. Ketiga, perlu dirancang penelitian komparatif antara tafsir Balaghah dan pendekatan hermeneutika feminis modern dari luar tradisi Islam, untuk mengidentifikasi area konvergensi dan perbedaan, serta memperkaya kerangka metodologis interpretasi Al-Quran yang inklusif dan adil. Ketiga saran ini bertujuan menciptakan jembatan antara kerangka tekstual Al-Quran yang egaliter dan realitas hukum yang sering kali patriarki, sekaligus memperkuat dasar ilmiah bagi reformasi fikih berbasis retorika dan keadilan.

  1. Ideal-Normative and Socio-Historical Approaches to Gender Equality Verses: A Study of Riffat Hassan's... journal.uii.ac.id/Millah/article/view/26778Ideal Normative and Socio Historical Approaches to Gender Equality Verses A Study of Riffat Hassans journal uii ac Millah article view 26778
  2. The Role and Position of Women in the Family According to Islamic Law: A Critical Study of Contemporary... journal.neolectura.com/index.php/Literatus/article/view/1475The Role and Position of Women in the Family According to Islamic Law A Critical Study of Contemporary journal neolectura index php Literatus article view 1475
  3. Qiwamah's Reconception of Muhammad Shahrur's Thoughts and Their Implications for the Feminist... journal.iaincurup.ac.id/index.php/alistinbath/article/view/9797Qiwamahs Reconception of Muhammad Shahrurs Thoughts and Their Implications for the Feminist journal iaincurup ac index php alistinbath article view 9797
  1. #representasi perempuan#representasi perempuan
File size732.35 KB
Pages29
DMCAReportReport

ads-block-test