UINUIN

AHKAM : Jurnal Ilmu SyariahAHKAM : Jurnal Ilmu Syariah

Abstrak. Jihad dan Thâifah Manshûrah: Basis Syariah Identitas Kelompok Jihadis. Studi ini bertujuan mengkaji bagaimana konsep jihad dan thâifah manshurah secara psikologis dan sosiologis membentuk basis ideologi dan identitas kolektif yang sangat kuat pada kalangan jihadis di Indonesia. Tiga orang mantan alumni Afganistan dijadikan sebagai informan utama penelitian dan tiga orang lainnya sebagai sekunder informan yang memberikan penguatan konteks proses ideologisasi jihad dan pembentukan identitas kolektif pada kaum jihadis di Indonesia. Wawancara mendalam dan telaah dokumen terutama literatur yang ditulis langsung oleh informan utama dijadikan sebagai instrumen pengumpulan data. Semua data yang telah dihimpun melalui wawancara dan telaah dokumen kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis konten dan analisis tematik. Studi ini menyimpulkan bahwa jihad dalam arti berperang dianggap sebagai satu-satunya alat untuk memperjuangkan ideologi dan bahwa kaum jihadis cenderung mempersepsi diri mereka sebagai orang-orang pilihan Tuhan yang ditakdirkan berperang sepanjang hidup.

Studi ini menunjukkan bahwa identifikasi sosial melalui solidaritas Muslim dan proses indoktrinasi membentuk identitas kolektif jihadis.Narasi jihad dan thâifah manshûrah menjadi isi inti yang memperkuat pembentukan identitas kelompok.Hasilnya menegaskan pentingnya memahami mekanisme psikologis dan sosial dalam radikalisasi guna merancang intervensi yang efektif.

Selama penelitian ini, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan beberapa mantan anggota jihad. Studi ini terbatas pada saksi di Indonesia, sehingga masih belum jelas apakah mekanisme identifikasi sosial serupa terjadi di negara lain. Oleh karena itu, penelitian lanjutan dapat difokuskan pada populasi yang lebih beragam, termasuk jihadis yang kontroversial di Timur Tengah atau Eropa, guna membandingkan kontekstualisasi thâifah manshûrah. Peneliti berikutnya juga bisa memanfaatkan survei kuantitatif untuk mengukur intensitas solidaritas Muslim dan pengaruhnya terhadap kepercayaan ideologis. Selain itu, studi longitudinal dapat menelusuri perubahan identitas individu sebelum, selama, dan setelah proses radikalisasi, memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika perubahan psikologis. Penelitian juga sebaiknya meneliti peran media digital, khususnya platform online, dalam menyebarkan narasi jihad dan memfasilitasi terbentuknya kelompok kecil yang terisolasi. Menambahkan variabel hubungannya dengan dukungan keluarga atau pendidikan dapat menambah dimensi analisis. Dengan pendekatan multidisipliner, peneliti dapat mengembangkan model intervensi yang lebih tepat sasaran untuk mencegah radikalisasi. Terakhir, kolaborasi lintas negara dapat memperkaya data dan memvalidasi temuan di konteks yang berbeda.

File size296.61 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test