UINUIN

AHKAM : Jurnal Ilmu SyariahAHKAM : Jurnal Ilmu Syariah

Dalam masyarakat yang dipandang harmonis dan zero intolerance, potensi konflik dapat terjadi. Penyebab konflik dapat disebabkan oleh banyak variabel seperti politik, budaya, agama, dan ekonomi. Penelitian menunjukkan bahwa dalam kasus konflik pembangunan gedung serbaguna Kelenteng Hok Tek Bio Ciamis, faktor dominan adalah perbedaan penafsiran atas konsep dan implementasi syariat tentang rumah ibadah dan keragaman. Pemahaman syariat yang menempatkan teologi sebagai dasar keragaman dari para tokoh kunci umat beragama dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ciamis, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan masyarakat lokal sekitar kelenteng menjadi kekuatan dalam mewujudkan resolusi konflik. Perpaduan nilai-nilai syariat dari tokoh-tokoh Muslim di FKUB, MUI, dan masyarakat dengan nilai-nilai budaya masyarakat Sunda di Kabupaten Ciamis menjadi pengikat kebersamaan dalam kehidupan yang harmonis. Oleh karena itu, model pluralisme kewargaan yang memadukan syariat dan budaya sebagai kearifan lokal menjadi model resolusi konflik yang efektif.

Konflik dalam masyarakat harmonis dapat muncul akibat perbedaan penafsiran syariat terhadap rumah ibadah dan keragaman.Resolusi konflik pembangunan aula Kelenteng Hok Tek Bio di Ciamis berhasil melalui peran FKUB, MUI, dan pemerintah daerah yang memahami pentingnya keragaman.Perpaduan nilai syariat dan budaya Sunda menciptakan model pluralisme kewargaan yang efektif dalam menjaga kerukunan.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana peran tokoh agama lokal dalam menerjemahkan nilai-nilai syariat yang inklusif agar lebih mudah diterima oleh masyarakat majemuk. Selain itu, penting juga untuk mengkaji lebih dalam mengenai efektivitas model pluralisme kewargaan berbasis kearifan lokal dalam menangani berbagai bentuk konflik di daerah lain di Indonesia. Terakhir, penelitian dapat dilakukan untuk memahami strategi komunikasi antarumat beragama dalam membangun persepsi positif terhadap keberagaman di tengah masyarakat yang mayoritas religius.

  1. #resolusi konflik#resolusi konflik
File size225.86 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test