UKIUKI

DIGICATIONDIGICATION

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran terpadu (IMC) yang dilakukan oleh Ultra Mimi dalam emmaksimalkan figur Abe Cekut sebagai brand ambassador produk susu Ultra Mimi Kids. Dimana Abe merupakan seorang balita yang viral di media sosial karena kelucuannya. Fenomena ini menjadi menarik karena Abe bukan berasal dari kalangan selebritas, tetapi berhasil menjadi representasi merek nasional yang besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam elemen komunikasi pemasaran terpadu, hanya dua elemen yang dimaksimalkan oleh Ultra Mimi dalam keterlibatan Abe sebagai brand ambassador. Dua elemen tersebut merupakan elemen periklanan dan elemen hubungan masyarakat dan publisitas. Sementara elemen promosi penjualan, pemasaran alangsung, pemasaran interaktif, dan penjualan personal tidak dimaksimalkan secara signifikan. Strategi Ultra Mimi berfokus pada branding pertumbuhan figur anak bersama produk susu Ultra Mimi Kids.

Hanya dua elemen komunikasi pemasaran terpadu, yaitu periklanan dan hubungan masyarakat serta publisitas, yang secara maksimal melibatkan brand ambassador Abe Cekut dalam strategi Ultra Mimi.Peran Abe sebagai brand ambassador lebih menekankan pada pembentukan branding melalui konten yang menampilkan pertumbuhan anak bersama produk susu Ultra Mimi Kids, tanpa tuntutan langsung untuk meningkatkan penjualan.Hubungan kerja sama antara Abe dan Ultra Mimi didasarkan pada pendekatan tumbuh bersama secara organik, dengan melibatkan pihak ketiga untuk legalitas penggunaan elemen viral seperti sound di media sosial.

Penelitian ini membuka banyak peluang untuk eksplorasi lebih lanjut tentang bagaimana anak-anak viral seperti Abe Cekut bisa menjadi kekuatan utama dalam pemasaran produk anak. Pertama, peneliti berikutnya bisa melakukan studi banding untuk membandingkan efektivitas brand ambassador anak versus orang dewasa dalam membangun loyalitas konsumen produk susu anak, sehingga bisa melihat apakah pendekatan organik ini lebih tahan lama dalam dunia digital. Kedua, ada ide untuk meneliti dampak jangka panjang dari fenomena viral di media sosial terhadap citra merek anak, seperti apakah popularitas Abe benar-benar meningkatkan kesadaran orang tua tentang manfaat nutrisi susu secara alami tanpa promosi keras. Ketiga, penelitian baru bisa fokus pada analisis perilaku belanja orang tua yang dipengaruhi oleh konten influencer anak, misalnya dengan mengukur bagaimana video Abe mempengaruhi keputusan pembelian susu anak di keluarga. Dengan menggabungkan observasi online dan survei langsung, studi ini bisa memberikan wawasan praktis bagaimana brand bisa memaksimalkan viralitas anak tanpa mengorbankan nilai-nilai edukasi dan keluarga. Saran ini akan sangat berguna bagi perusahaan seperti Ultra Mimi untuk mengembangkan strategi yang lebih inovatif dan manusiawi. Jika ada peneliti lain yang ingin melanjutkan, mereka sebaiknya memilih objek dengan akses mudah seperti kolaborasi influencer anak di Indonesia, agar data mudah dikumpulkan. Ini tidak hanya memudahkan proses penelitian, tapi juga memungkinkan eksplorasi lebih dalam tentang dinamika sosial media yang terus berkembang. Kesimpulannya, penelitian lanjutan ini bisa membantu pabrikan susu memahami bahwa branding melalui kisah pertumbuhan anak lebih efektif daripada penjualan langsung, sehingga memperkuat posisi merek di mata masyarakat luas.

  1. #konten influencer anak#konten influencer anak
File size702.29 KB
Pages16
DMCAReportReport

ads-block-test