STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG

JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)

Apposisi koordinatif memberikan koordinasi antara kata, frasa, dan klausa dalam komunikasi. Mereka merupakan salah satu fitur gramatikal yang membutuhkan kompetensi peserta didik bahasa kedua dalam penggunaannya. Namun, penggunaan pengecualian apposisi koordinatif dalam bahasa Inggris menjadi perhatian karena biasanya menyimpang dari pengecualian yang terlibat dalam penggunaan konjungsi koordinatif and pada bentuk present simple. Di sekolah-sekolah Afrika Selatan, pelajar English First Additional Language (FAL) terdampak oleh kesulitan pembelajaran ini. Penelitian ini bertujuan menyelidiki pendekatan yang tepat untuk menguasai pengecualian apposisi koordinatif pada present simple. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan karena temuan dapat direduksi menjadi angka dan persentase melalui prosedur statistik. Dengan menggunakan kuesioner, data dikumpulkan dari responden. SPSS versi 22 dan IBM SPSS versi 25 digunakan untuk menganalisis data setelah temuan dari masing‑masing perangkat lunak digabungkan untuk keperluan validitas. Teknik sampling acak dipakai untuk mengambil 8 responden dari total 65 siswa kelas delapan di Sekolah Menengah Andries Mugaguli, Provinsi Limpopo, Afrika Selatan. Meskipun temuan pra‑tes menunjukkan kinerja buruk pada pendekatan Hangman, setelah diterapkan coordinating conjunction board game, kinerja peserta didik meningkat secara signifikan. Penelitian ini merekomendasikan praktik rutin terhadap pengecualian penggunaan konjungsi and pada present simple.

Identifikasi pendekatan pembelajaran konjungsi koordinatif and pada present simple merupakan strategi penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi siswa kelas delapan FAL.Pemahaman terhadap pengecualian penggunaan konjungsi tersebut serta penerapan pendekatan coordinating conjunction board game terbukti efektif meningkatkan kompetensi siswa.Oleh karena itu, disarankan penerapan rutin permainan tersebut, pelatihan guru, dan integrasi dalam kurikulum untuk memperkuat pembelajaran pengecualian konjungsi and.

Penelitian selanjutnya dapat mengevaluasi efektivitas variasi permainan digital yang berfokus pada konjungsi koordinatif and dibandingkan dengan permainan papan tradisional dalam meningkatkan pemahaman pengecualian pada siswa kelas delapan FAL, dengan mengukur perubahan skor pre‑ dan post‑test serta motivasi belajar. Selain itu, sebuah studi kolaboratif berbasis proyek dapat meneliti dampak integrasi analisis kesalahan konjungsi and ke dalam aktivitas gamifikasi di lingkungan sekolah pedesaan, untuk mengetahui sejauh mana pendekatan tersebut memperbaiki akurasi penggunaan subjek‑verba pada berbagai konteks kalimat. Peneliti juga dapat menyelidiki peran pelatihan meta‑kognitif bagi guru dalam merancang modul pembelajaran yang memadukan teori konstruktivis Vygotsky dengan strategi permainan, guna menilai apakah peningkatan kesadaran metakognitif guru berkontribusi pada penurunan tingkat kesalahan gramatikal siswa. Selanjutnya, studi longitudinal dapat mengamati efek jangka panjang penerapan permainan board game konjungsi dalam kurikulum, khususnya pada transfer kemampuan ke teks tulisan yang lebih kompleks dan pada kemampuan berkomunikasi lisan. Dengan menggabungkan metodologi kuantitatif dan kualitatif, penelitian-penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan bukti empiris yang kuat untuk memperkaya praktik pedagogik serta kebijakan kurikulum dalam pembelajaran bahasa Inggris FAL.

File size252.96 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test