STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG

JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)

Artikel ini membahas tantangan perspektif humanisme dalam hubungannya dengan pendidikan agama Kristen. Desiderius Erasmus memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan humanisme, karena manusia perlu mengeksporasikan diri secara bebas, sehingga pandangan humanisme-nya berkontribusi jelas pada aktualisasi diri manusia untuk menghumanisasikan sesama. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan interpretatif, di mana makna teks ditelusuri sebagaimana teks itu menyampaikan. Humanisme pada dasarnya mengajarkan bahwa semua manusia sama, tanpa perbedaan, sebagai bagian dunia dan ciptaan Tuhan. Penerapan sudut pandang humanisme dalam pendidikan agama Kristen tidak hanya membantu menangani konflik berbasis perbedaan, tetapi juga dapat menyatukan kemanusiaan berdasarkan nilai-nilai manusia itu sendiri.

Humanisme merupakan pandangan hidup pada era Renaisans yang menekankan kesetaraan semua manusia sebagai bagian ciptaan Tuhan, dan meskipun tidak anti‑Kristen, perkembangan modernnya cenderung sekuler bahkan ateistik karena menempatkan kebebasan manusia di atas segalanya.Penulis menyarankan agar institusi pendidikan dan pendidik Kristen mengintegrasikan pengetahuan humanisme dalam kurikulum Pendidikan Agama Kristen untuk membekali siswa menghadapi masyarakat pluralistik dengan menjunjung nilai kemanusiaan sehingga tidak ada diskriminasi.Penelitian lanjutan diperlukan untuk merancang kurikulum yang mampu mengatasi krisis nilai kemanusiaan, isu diskriminasi, dan kebebasan dalam konteks abad ke‑21.

Penelitian pertama dapat mengkaji bagaimana penerapan prinsip humanisme dalam kurikulum Pendidikan Agama Kristen memengaruhi tingkat toleransi dan kemampuan dialog lintas‑agama siswa di masyarakat pluralistik, dengan menggunakan metode survei kuantitatif dan wawancara mendalam. Penelitian kedua dapat menyelidiki dampak sumber‑daya media digital yang menampilkan pemikiran humanis terhadap pembentukan identitas religius remaja Kristen di Indonesia, melalui analisis konten dan studi kasus longitudinal. Penelitian ketiga dapat merancang serta menguji sebuah model pedagogik yang menyeimbangkan nilai‑nilai humanis sekuler dengan ajaran doktrinal Kristen, bertujuan mengurangi konflik persepsi etika dalam pendidikan, dan dievaluasi menggunakan pendekatan eksperimen terkontrol di beberapa sekolah. Ketiga arah studi ini diharapkan dapat memperkaya literatur tentang sinergi humanisme dan pendidikan agama, serta memberikan pedoman praktis bagi pendidik dalam menghadapi tantangan nilai kemanusiaan di era 21.

  1. Hermeneutika Alkitab Dalam Sejarah: Prinsip Penafsiran Alkitab Dari Masa ke Masa | Mitra Sriwijaya: Jurnal... doi.org/10.46974/MS.V1I1.2Hermeneutika Alkitab Dalam Sejarah Prinsip Penafsiran Alkitab Dari Masa ke Masa Mitra Sriwijaya Jurnal doi 10 46974 MS V1I1 2
  2. Dekonstruksi Derrida terhadap Humanisme Barat | Dekonstruksi. dekonstruksi derrida humanisme authors... doi.org/10.54154/DEKONSTRUKSI.V4I01.58Dekonstruksi Derrida terhadap Humanisme Barat Dekonstruksi dekonstruksi derrida humanisme authors doi 10 54154 DEKONSTRUKSI V4I01 58
  3. 0. endobj font procset text imageb imagec imagei annots mediabox contents group tabs 32ev ejwh epnq endstream... doi.org/10.12973/iji.2018.1131a0 endobj font procset text imageb imagec imagei annots mediabox contents group tabs 32ev ejwh epnq endstream doi 10 12973 iji 2018 1131a
  4. OSF. 0 osf.io/j9dz8OSF 0 osf io j9dz8
  5. Universitas Kristen Indonesia Online Journals. universitas kristen journals digication jurnal komunikasi... ejournal.uki.ac.idUniversitas Kristen Indonesia Online Journals universitas kristen journals digication jurnal komunikasi ejournal uki ac
File size255.14 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test