UNNESUNNES
Lembaran Ilmu KependidikanLembaran Ilmu KependidikanThe curriculum must keep up with the times to meet the evolving needs of society. Responsive curriculum development poses challenging problems for curriculum designers in vocational education and other higher professions, although as such there is little study on this topic. This research focuses on how the process of developing a responsive curriculum for vocational education, and other higher professions based on the results of a literature review methods with data sources consisting of a collection of twenty-six articles that are putated with process of gathering and arranging information or data from multiple sources is referred to as data collection identifying six supporting components of the responsive curriculum development process: (1) Vision of Education and Learning, (2) Continuous and iterative curriculum development process, (3) Collaboration, (4) involving all contributors, (5) The presence of favorable environmental factors and circumstances, and (6) Representatives of the institution. The importance of paying equal attention to each of these aspects is the main focus. By integrating these components, curriculum creators can design adaptable programs that are efficacious across the whole learning process. This strategy necessitates a shift in mentality and heightened exertion from all tiers of educational establishments, but ultimately results in a curriculum that is more comprehensive and adaptable.
This research proposes a framework to transform curriculum development into a customizable process that meets 21st century needs.The framework focuses on six key elements.educational goals, iterative development, teamwork, stakeholder involvement, learning environments, and necessary structures.By incorporating these elements, curriculum developers can create adaptable programs that are effective throughout the entire learning process.This approach requires a shift in mindset and increased effort from all levels of the educational institution, but ultimately leads to a more inclusive and responsive curriculum.
Berdasarkan temuan penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi secara spesifik faktor-faktor yang memengaruhi proses pengembangan kurikulum responsif, terutama dalam konteks institusi pendidikan vokasi di Indonesia. Penelitian ini dapat menggunakan metode campuran, menggabungkan survei, wawancara, dan studi kasus untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para pengembang kurikulum. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada pengembangan model atau kerangka kerja pengembangan kurikulum responsif yang dapat diterapkan secara praktis di berbagai jenis institusi pendidikan vokasi. Model ini harus mempertimbangkan konteks lokal, kebutuhan industri, dan perkembangan teknologi terkini. Ketiga, penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi peran kolaborasi antara institusi pendidikan vokasi, dunia industri, dan pemerintah dalam pengembangan kurikulum yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan pasar kerja. Penelitian ini dapat menginvestigasi mekanisme kolaborasi yang efektif, serta hambatan dan solusi yang terkait dengan implementasinya. Dengan demikian, penelitian-penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi di Indonesia, serta mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan.
- Validate User. validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content... doi.org/10.1093/oso/9780197691915.001.0001Validate User validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content doi 10 1093 oso 9780197691915 001 0001
- Validate User. validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content... doi.org/10.1111/1467-9752.12673Validate User validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content doi 10 1111 1467 9752 12673
| File size | 216.11 KB |
| Pages | 10 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG Temuan ini mengindikasikan bahwa PjBL lebih efektif daripada metode tradisional dalam mendorong keberhasilan akademik dan pembelajaran aktif di konteksTemuan ini mengindikasikan bahwa PjBL lebih efektif daripada metode tradisional dalam mendorong keberhasilan akademik dan pembelajaran aktif di konteks
STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG Analisis data mencakup statistik deskriptif dan inferensial, termasuk uji-t sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yangAnalisis data mencakup statistik deskriptif dan inferensial, termasuk uji-t sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang
STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG Implementasi program Design Modeling dan Building Information di SMK Negeri 1 Bengkalis secara umum efektif pada aspek perencanaan, pelaksanaan, danImplementasi program Design Modeling dan Building Information di SMK Negeri 1 Bengkalis secara umum efektif pada aspek perencanaan, pelaksanaan, dan
UNNESUNNES Ketidakseimbangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia disebabkan oleh rendahnya literasi dan penguasaan teknologi, sehingga penting menumbuhkan kemandirianKetidakseimbangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia disebabkan oleh rendahnya literasi dan penguasaan teknologi, sehingga penting menumbuhkan kemandirian
Useful /
STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG Peningkatan ini juga mendukung tujuan strategis sekolah untuk menjadi Google Reference School, membuktikan bahwa pengembangan profesional yang selarasPeningkatan ini juga mendukung tujuan strategis sekolah untuk menjadi Google Reference School, membuktikan bahwa pengembangan profesional yang selaras
STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG SMKN 3 Kota Solok menghadapi keterbatasan signifikan pada aspek tersebut, yang menghambat kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi optimal. PenelitianSMKN 3 Kota Solok menghadapi keterbatasan signifikan pada aspek tersebut, yang menghambat kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi optimal. Penelitian
STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua jenis media tersebut dalam hal efektivitas. Oleh karena itu, kedua metode pelatihan dapat diimplementasikanNamun, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua jenis media tersebut dalam hal efektivitas. Oleh karena itu, kedua metode pelatihan dapat diimplementasikan
UNNESUNNES Hal penting yang membuat pendidikan multikultural harus terus dilaksanakan adalah agar siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran yang dipelajari sertaHal penting yang membuat pendidikan multikultural harus terus dilaksanakan adalah agar siswa dapat dengan mudah memahami pelajaran yang dipelajari serta