UNNESUNNES

Lembaran Ilmu KependidikanLembaran Ilmu Kependidikan

Kualitas rendah sumber daya manusia (SDM) dipicu oleh rendahnya keterampilan literasi masyarakat, termasuk mahasiswa. Literasi dipandang sebagai kemampuan mengelola informasi serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kemandirian belajar sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran di era Masyarakat 5.0. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan budaya literasi dalam membangun kemandirian belajar mahasiswa FIP UNESA pada Era Masyarakat 5.0. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi daring dan kuesioner melalui Google Form. Analisis data meliputi pemeriksaan data, klasifikasi data, tabulasi data, perhitungan frekuensi, perhitungan lanjutan, visualisasi data, dan interpretasi data. Kebaruan penelitian ini terletak pada variabel yang belum pernah diteliti sebelumnya. Hasil penelitian mengenai budaya literasi dalam membangun kemandirian mahasiswa FIP UNESA pada Era Masyarakat 5.0 menunjukkan bahwa berdasarkan rata‑rata jawaban dari 208 responden, terdapat 23 pernyataan dengan klasifikasi baik dan 5 pertanyaan dengan klasifikasi sangat baik. Sementara itu, rata‑rata jawaban lainnya menunjukkan 17 pernyataan dengan klasifikasi baik dan 2 pertanyaan dengan klasifikasi sangat baik.

Ketidakseimbangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia disebabkan oleh rendahnya literasi dan penguasaan teknologi, sehingga penting menumbuhkan kemandirian untuk meningkatkan kompetensi individu dalam era Masyarakat 5.Penelitian menunjukkan bahwa budaya literasi berperan signifikan dalam membangun kemandirian belajar mahasiswa FIP UNESA, dengan mayoritas responden memperoleh klasifikasi baik atau sangat baik pada indikator‑indikator utama.Indikator tertinggi meliputi kemampuan komunikasi, penggunaan teknologi dalam mencari dan menyelesaikan materi kuliah, kedisiplinan, sikap sopan, serta kemampuan menerima saran dan kritik selama proses belajar.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji bagaimana integrasi storytelling digital ke dalam budaya literasi memengaruhi hasil kemandirian belajar mahasiswa di perguruan tinggi, sehingga dapat memberikan gambaran tentang metode pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Selain itu, perlu dieksplorasi dampak program pelatihan dosen yang menekankan praktik literasi berbasis teknologi terhadap pengembangan keterampilan belajar mandiri mahasiswa lintas disiplin, sehingga dapat menilai kontribusi kesiapan pengajar dalam era digital. Selanjutnya, penelitian longitudinal tentang intervensi literasi berbasis komunitas dapat menilai sejauh mana adaptabilitas lulusan terhadap tuntutan teknologi yang terus berkembang dalam Masyarakat 5.0, memberikan insight tentang keberlanjutan kompetensi alumni di pasar kerja yang dinamis. Dengan menggabungkan ketiga fokus tersebut, diharapkan dapat diperoleh pemahaman komprehensif mengenai faktor-faktor yang memperkuat budaya literasi dan kemandirian belajar, serta implikasinya bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

  1. IMPLEMENTASI SMART EDUCATION SEBAGAI BAGIAN DARI PENERAPAN SMART CITY DI KOTA BATAM | Computer Based... doi.org/10.33884/cbis.v6i2.707IMPLEMENTASI SMART EDUCATION SEBAGAI BAGIAN DARI PENERAPAN SMART CITY DI KOTA BATAM Computer Based doi 10 33884 cbis v6i2 707
  2. Improving Critical Thinking Skills and Learning Independence Using Problem Based Learning Based On Science... ojs.unm.ac.id/Insani/article/view/13342Improving Critical Thinking Skills and Learning Independence Using Problem Based Learning Based On Science ojs unm ac Insani article view 13342
  1. #hasil analisis data#hasil analisis data
  2. #kemandirian belajar#kemandirian belajar
File size456.55 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test