UNDIPUNDIP
Nurse Media Journal of NursingNurse Media Journal of NursingLatar belakang: Kasus diabetes melitus telah meningkat secara signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pendidikan kesehatan untuk pasien sering dilakukan; namun, pendidikan dengan metode self-instructional yang memberikan pembelajaran mandiri kepada pasien untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kemampuannya dalam rangka meningkatkan perilaku self-care belum banyak digunakan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku self-care pasien diabetes melitus dengan penerapan pelatihan self-instructional. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental dengan desain pretest-posttest non-ekivalen dengan kelompok kontrol. Peserta penelitian adalah 73 pasien diabetic rawat jalan yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (n=37) dan kelompok kontrol (n=36). Kelompok intervensi menerima program pelatihan self-instructional yang dilakukan dalam 2 sesi menggunakan booklet, masing-masing selama 45 menit. Kuesioner Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA) digunakan untuk mengumpulkan data perilaku self-care pasien diabetes. Uji Wilcoxon dan Mann-Whitney digunakan untuk analisis data. Hasil: Perilaku self-care pasien diabetes meningkat sebelum dan sesudah pelatihan di kedua kelompok (p=0,000). Namun peningkatan pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, dari 46,46±5,014 menjadi 58,03±7,320 dan dari 47,78±4,929 menjadi 51,64±6,406. Terdapat perbedaan signifikan pada perilaku self-care pasien diabetes antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,000). Kesimpulan: Pelatihan self-instructional secara signifikan meningkatkan perilaku self-care pasien diabetes. Oleh karena itu, pelatihan self-instructional dapat dipertimbangkan untuk diterapkan di setting klinis dalam rangka meningkatkan perilaku self-care pasien diabetes untuk mencegah komplikasi serta meningkatkan kualitas perawatan keperawatan diabetes melitus.
Pelatihan self-instructional secara signifikan meningkatkan perilaku self-care pasien diabetes.Peningkatan perilaku self-care lebih tinggi terlihat pada kelompok yang mendapat intervensi dibandingkan kelompok kontrol.Metode ini dapat diterapkan di setting klinis untuk membantu pasien diabetes dalam mengelola diri dan mencegah komplikasi.
Penelitian selanjutnya sebaiknya mengevaluasi efektivitas pelatihan self-instructional dalam jangka panjang untuk melihat keberlanjutan perilaku self-care pasien diabetes. Selain itu, perlu adanya studi komparatif yang membandingkan metode self-instructional dengan metode edukasi lainnya dalam meningkatkan keterlibatan pasien terhadap perawatan mandiri diabetes. Terakhir, penelitian dengan cakupan populasi yang lebih luas dan beragam perlu dilakukan untuk memperkuat generalisasi hasil mengenai efektivitas pendekatan self-instructional dalam perawatan diabetes.
| File size | 683.27 KB |
| Pages | 10 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
UNDIPUNDIP Rencana awal adalah tinjauan literatur untuk menentukan konstruk dan kumpulan item; 29 artikel menghasilkan 38 item untuk ujian validitas dan reliabilitas.Rencana awal adalah tinjauan literatur untuk menentukan konstruk dan kumpulan item; 29 artikel menghasilkan 38 item untuk ujian validitas dan reliabilitas.
UNDIPUNDIP Di institusi pendidikan tinggi, peran tenaga pengajar keperawatan sangat penting untuk mencetak tenaga perawat yang profesional. Transisi dari peran tenagaDi institusi pendidikan tinggi, peran tenaga pengajar keperawatan sangat penting untuk mencetak tenaga perawat yang profesional. Transisi dari peran tenaga
UNDIPUNDIP Peserta dibagi sama rata ke dalam kelompok intervensi dan kontrol. Kuesioner self-administrated digunakan untuk pengumpulan data selama masa antenatalPeserta dibagi sama rata ke dalam kelompok intervensi dan kontrol. Kuesioner self-administrated digunakan untuk pengumpulan data selama masa antenatal
UNDIPUNDIP Kualitas studi dinilai menggunakan alat kritis JBI. Sintesis dilakukan secara naratif. Hasil: Ditemukan 17 studi, mayoritas dengan kualitas baik dan tingkatKualitas studi dinilai menggunakan alat kritis JBI. Sintesis dilakukan secara naratif. Hasil: Ditemukan 17 studi, mayoritas dengan kualitas baik dan tingkat
Useful /
UMMUMM 2) Model penyelesaian pelanggaran proses pemilihan dan sengketa hasil pemilihan dilakukan dengan pendekatan model penyelesaian melalui Penerapan Model2) Model penyelesaian pelanggaran proses pemilihan dan sengketa hasil pemilihan dilakukan dengan pendekatan model penyelesaian melalui Penerapan Model
UNDIPUNDIP Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh orang tua Muslim Jawa dalam mempromosikan kesejahteraan anak berbakat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh orang tua Muslim Jawa dalam mempromosikan kesejahteraan anak berbakat.
UNDIPUNDIP Namun, bukti mengenai efektivitas m‑health pada self‑management pasien diabetes tipe‑2 di negara berpendapatan rendah‑menengah masih bersifat beragam.Namun, bukti mengenai efektivitas m‑health pada self‑management pasien diabetes tipe‑2 di negara berpendapatan rendah‑menengah masih bersifat beragam.
UNDIPUNDIP Responden direkrut menggunakan teknik sampling total. QOL diukur dengan kuesioner WHOQOL‑BREF, sedangkan tingkat depresi dinilai menggunakan GeriatricResponden direkrut menggunakan teknik sampling total. QOL diukur dengan kuesioner WHOQOL‑BREF, sedangkan tingkat depresi dinilai menggunakan Geriatric