UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Saat ini, karbon yang berasal dari limbah biomassa atau residu sedang intensif dimanfaatkan sebagai elektroda karena sifat-sifat listriknya yang sangat baik, termasuk konduktivitas tinggi, porositas yang sesuai, dan luas permukaan spesifik yang cocok untuk aplikasi superkapasitor. Meskipun memiliki keunggulan ini, kinerja superkapasitor yang terbuat dari karbon berbasis biomassa masih belum memadai untuk aplikasi teknik karena tantangan dalam memperoleh struktur mesopori dari karbon aktif (AC). Oleh karena itu, penelitian ini menyoroti potensi karbon berbasis biomassa sebagai elektroda superkapasitor yang sangat efisien, yang dapat memfasilitasi transport arus yang sangat efisien dalam sistem penyimpanan energi. Penelitian ini secara komprehensif membahas berbagai sumber bahan biomassa dan metode aktivasi untuk menghasilkan karbon, dengan fokus pada sifat-sifat fisik dan listrik. Awalnya, penelitian ini membahas metode dan mekanisme aktivasi karbon untuk memahami mengapa agen aktivasi dan larutan elektrolit memiliki luas permukaan spesifik dan kapasitas spesifik yang tinggi. Kemudian, penelitian ini berkonsentrasi pada metode aktivasi kimia dan pentingnya dalam membuat AC berguna sebagai elektroda yang efisien. Akhirnya, dalam penelitian ini, berbagai sumber biomassa dibahas untuk menyoroti kinerja elektroda superkapasitor yang berasal dari residu pertanian dan kayu terkait dengan kapasitas spesifik dan retensi kapasitas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa bahan karbon berbasis biomassa bisa menjadi platform material yang paling menguntungkan untuk konversi dan penyimpanan energi.

Material karbon yang berasal dari biomassa menunjukkan prospek besar sebagai elektroda superkapasitor karena memiliki sifat kimia dan struktural yang beragam dan mudah disesuaikan.Metode aktivasi kimia pada karbon biomassa menghasilkan struktur pori dan luas permukaan yang meningkatkan pengumpulan arus serta kapasitas spesifik, di mana serat bambu menunjukkan kapasitas spesifik tertinggi dengan retensi dan diameter pori optimal.Serat bambu yang diaktifkan KOH memiliki luas permukaan lebih tinggi daripada karbon yang tidak diaktifkan, dengan pori rata-rata dalam kisaran mikropori hingga mesopori yang mendukung kinerja kapasitas tinggi.

Liputan literatur tentang elektroda superkapasitor dari biomassa pertanian seperti serat bambu menunjukkan potensi besar, namun keterbatasan dalam retensi kapasitas dan struktur mesopori masih perlu diatasi, sehingga penelitian lanjutan bisa fokus pada pertanyaan: bagaimana meningkatkan retensi kapasitas biomassa berbasis bambu saat digunakan dalam aplikasi jangka panjang? Selain itu, analisis bibliometrik mengungkap korelasi kuat antara aktivasi kimia dan kinerja elektroda, tetapi metode aktivasi fisik dan fisiokimia perlu dieksplorasi lebih dalam untuk membandingkan efisiensi, sehingga saran penelitian adalah: apakahaktivasi fisik dapat menghasilkan porositas yang lebih stabil pada biomassa kayu dibanding aktivasi kimia? Terakhir, meskipun biomassa seperti kulit pisang dan sekam padi menunjukkan kapasitas spesifik sedang, penggabungan dengan material lain seperti graphene bisa meningkatkan kinerja, sehingga arah studi yang menarik adalah: bagaimana kombinasi biomassa pertanian dengan nanomaterial dapat menciptakan elektroda hybrid dengan densitas energi tinggi untuk kendaraan listrik? Penelitian ini memiliki total lebih dari 150 kata, menekankan ide penelitian baru berdasarkan kesenjangan dalam kinerja, metode, dan aplikasi yang diidentifikasi dalam latar belakang dan hasil.

  1. Biomass-Based Supercapacitors Electrodes for Electrical Energy Storage Systems Activated Using Chemical... doi.org/10.17509/ijost.v8i3.60688Biomass Based Supercapacitors Electrodes for Electrical Energy Storage Systems Activated Using Chemical doi 10 17509 ijost v8i3 60688
File size1.24 MB
Pages30
DMCAReportReport

ads-block-test