UPIUPI

Indonesian Journal of Science and TechnologyIndonesian Journal of Science and Technology

Model distribusi energi aktivasi multi (multi-DAEM) adalah pendekatan paling efektif untuk menggambarkan model kinetika pirolisis biomassa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jumlah dan bentuk optimal DAEM untuk pirolisis bagasse tebu dan untuk mendiskusikan karakteristik termodinamiknya menggunakan kombinasi multi-DAEM dan analisis termal diferensial (DTA). Laju pemanasan 10, 30, dan 50 °C/menit digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa multi-DAEM dengan lima komponen pseudo dan bentuk distribusi Weibull memberikan kesalahan kuadrat rata-rata relatif (RRMSE) terendah sebesar 0,66% dan 0,41%, masing-masing. Studi kinetik dan termodinamik menunjukkan bahwa komponen pseudo ke-1 dan ke-4 yang mewakili lignin, memiliki energi aktivasi (E0) masing-masing 189,6 dan 180,6 kJ/mol, dan sifat endothermic atau mungkin exothermic. Sementara itu, komponen pseudo ke-2, ke-3, dan ke-5 yang mewakili selulosa, hemiselulosa, dan kelembaban memiliki energi aktivasi (E0) masing-masing 176,1, 152,2, dan 145,6 kJ/mol, dan sifat endothermic.

Pirolisis TG-DTA bagasse telah diselidiki menggunakan DAEM untuk menentukan jumlah dan bentuk optimal DAEM.Kombinasi DAEM dan DTA dapat digunakan untuk mempelajari sifat termodinamik pirolisis bagasse.Hasil menunjukkan bahwa multi-DAEM dengan lima komponen pseudo memberikan RRMSE terendah sebesar 0,66%.Berdasarkan bentuk multi-DAEM, distribusi Weibull memberikan nilai RRSME rata-rata terendah sebesar 0,41%.Berdasarkan studi kinetik dan termodinamik, komponen pseudo ke-1 dan ke-4 memiliki E0 masing-masing 189,6 dan 180,6 kJ/mol.Kombinasi multi-DAEM dan DTA menunjukkan bahwa reaksi dekomposisi termal dalam komponen pseudo ke-2, ke-3, dan ke-5 adalah endothermic, sedangkan komponen pseudo ke-1 bersifat exothermic.

Penelitian lebih lanjut dapat berfokus pada pengembangan model pirolisis lainnya untuk berbagai jenis biomassa dengan karakteristik yang berbeda dari bagasse, guna membandingkan efektivitas model-model tersebut. Selain itu, bisa juga dilakukan studi lebih mendalam mengenai pengaruh kondisi lingkungan seperti kelembaban dan temperatura pada proses pirolisis bagasse untuk mendapatkan data kinetik yang lebih komprehensif. Pertanyaan penelitian selanjutnya juga bisa mencakup eksplorasi mengenai pemanfaatan produk sampingan dari pirolisis bagasse dalam industri, sehingga menghasilkan nilai tambah dari proses pirolisis yang dilakukan.

  1. Multi-Distributed Activation Energy Model for Pyrolysis of Sugarcane Bagasse: Modelling Strategy and... doi.org/10.17509/ijost.v8i3.60175Multi Distributed Activation Energy Model for Pyrolysis of Sugarcane Bagasse Modelling Strategy and doi 10 17509 ijost v8i3 60175
File size1.4 MB
Pages16
DMCAReportReport

ads-block-test