JURNALISTIQOMAHJURNALISTIQOMAH

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI)Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI)

Kehamilan adalah suatu proses alamiah serta fisiologis yang dialami oleh setiap wanita yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria sehat Kurangnya kualitas tidur merupakan salah satu bentuk ketidaknyamanan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama yang sudah memasuki usia kehamilan trimester III. Dampak dari kurangnya kualitas tidur pada ibu hamil trimester III dapat memengaruhi kondisi ibu ataupun bayi dimasa kehamilan ataupun pada proses persalinannya nanti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Selfhypnopregnancy terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Rawat Jalan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Hasil distribusi frekuensi responden tentang variabel menunjukkan bahwa dari 30 responden mayoritas ibu yang berumur 20-29 tahun ada 22 orang (73,3%), mayoritas ibu yang berpendidikan SMA-Perguruan Tinggi sebanyak 21 orang (70%) dan ibu mayoritas berpengetahuan kurang tentang Selfhypnopregnancy sebanyak 18 orang (60%). Kesimpulan dalam peneitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang Selfhypnopregnancy kurang sehingga peneliti memberikan penyuluhan kepada ibu hamil sehingga ibu hamil mengetahui bagaimana cara selhipnopregnancy untuk meningkatkan kualitas tidur.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo mengenai selfhypnopregnancy tergolong kurang, di mana 60% responden menunjukkan tingkatan tersebut.Kurangnya pengetahuan ini dominan pada ibu berusia 20-29 tahun (73,3%) dengan latar belakang pendidikan SMA hingga perguruan tinggi (70%).Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan, dan penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain yang memengaruhi kualitas tidur serta melakukan pendampingan untuk melihat keefektifan praktik selfhypnopregnancy secara mandiri.

Untuk penelitian selanjutnya, sangat menarik untuk mengembangkan beberapa ide baru berdasarkan temuan ini. Pertama, bagaimana jika kita membandingkan dua kelompok ibu hamil, di mana satu kelompok hanya mendapat penyuluhan seperti dalam penelitian ini, sedangkan kelompok lainnya mendapat penyuluhan ditambah latihan selfhypnopregnancy langsung bersama bidan? Penelitian seperti ini bisa menjawab pertanyaan, apakah pendampingan praktik langsung benar-benar lebih ampuh meningkatkan kualitas tidur daripada sekadar mendengarkan teori. Kedua, perlu juga dicari tahu lebih dalam mengenai kondisi sosial ibu, misalnya apakah status ekonomi keluarga atau dukungan dari suami memengaruhi kebiasaan ibu untuk melakukan terapi ini di rumah. Studi ini akan membuka wawasan baru tentang faktor-faktor di luar pengetahuan yang memengaruhi keberhasilan program. Ketiga, kita bisa menguji metode penyampaian informasi yang lebih modern, apakah menggunakan video tutorial atau aplikasi di ponsel bisa membuat ibu lebih paham dan rajin melakukan latihan selfhypnopregnancy dibandingkan hanya diberi kertas atau ceramah? Dengan menggabungkan ketiga arah penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan cara yang paling efektif dan sesuai dengan kondisi nyata di masyarakat untuk membantu ibu hamil tidur lebih nyenyak.

  1. #hamil trimester iii#hamil trimester iii
  2. #tidur trimester iii#tidur trimester iii
Read online
File size229.28 KB
Pages7
Short Linkhttps://juris.id/p-1xH
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu, OpenAlexOpenAlex, Hollis HarvardHollis Harvard
DMCAReport

Related /

ads-block-test