IAIN PONOROGOIAIN PONOROGO

Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran IslamAl-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam

Childfree adalah pandangan pasangan suami istri yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Childfree sempat menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, ketika Gita Savitri, seorang influencer yang menggalakkan kampanye childfree di Indonesia. Childfree memiliki dua perspektif, ada yang memandang childfree sebagai sesuatu yang diperbolehkan dan ada pula yang menolaknya. Selain menimbulkan berbagai macam perspektif di kalangan masyarakat, childfree juga menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan orang-orang yang ahli dalam ilmu keislaman. Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan pendapat, pandangan, dan hukum tersebut, penulis tertarik untuk menjadikan childfree sebagai masalah penelitian yang perlu dibahas. Penulis memilih Tafsir al-Mis}ba>h} untuk menemukan perspektif tidak memiliki anak menurut ayat al-Quran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melengkapi kekurangan penelitian sebelumnya dari sisi agama. Pengolahan data dalam artikel ini melalui metode tah}li>li>. Metode tah}li>li> merupakan analisis terhadap ayat-ayat al-Quran yang dikaji dari satu persatu ayat, surat, yang urutannya disesuaikan dengan sistematika mus}h}af Utsma>ni>. Tafsir Al-Mis}ba>h} memandang anak dalam tiga perspektif, yaitu sebagai syahwat, manusia diciptakan berpasang-pasangan, dan anak adalah rezeki.

Childfree adalah fenomena yang masih memiliki pro dan kontra di masyarakat.Sementara itu, Tafsir al-Mis}ba>h} memandang childfree dari tiga perspektif.Dalam hal syahwat, menjadi childfree adalah situasi yang kontradiktif karena dapat membatasi syahwat.akan tetapi, jika ada hurriyat ill, maka diperbolehkan untuk childfree.Dalam hal pasangan, childfree adalah kesepakatan yang disetujui oleh suami dan istri, di mana ketika keputusan yang tidak disepakati bersama dapat menimbulkan rasa ketidakcocokan antara kedua pihak.Dalam hal anak, itu adalah hadiah, dan childfree akan menghilangkan kebahagiaan mendidik, merawat, dan melihat pertumbuhan serta perkembangan anak.Alasan lain seseorang memilih childfree adalah dari sisi ekonomi di mana di masa depan mereka takut tidak mampu memberikan rezeki.Tentu saja, alasan ini bertentangan dengan nash dalam firman Allah, yang dikenal sebagai Al Quran.

Penelitian lanjutan dapat mempertimbangkan untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai dampak psikologis dari keputusan childfree terhadap pasangan suami istri di Indonesia. Bagaimana persepsi sosial masyarakat terhadap individu yang memilih childfree dan bagaimana pandangan ini memengaruhi interaksi sosial mereka juga perlu diteliti. Pertanyaan penelitian selanjutnya dapat berfokus pada bagaimana peran pendidikan agama dalam membentuk pandangan pasangan mengenai childfree, terutama dalam konteks keluarga yang religius.

  1. Jurnal Psikogenesis. kepuasan pernikahan anak studi fenomenologi jurnal psikogenesis authors amalia adhandayani... doi.org/10.24854/jps.v10i1.2846Jurnal Psikogenesis kepuasan pernikahan anak studi fenomenologi jurnal psikogenesis authors amalia adhandayani doi 10 24854 jps v10i1 2846
  2. Karakteristik Corak Penafsiran Al-Qur’an dalam Surat Al-Fatihah Perspektif Tafsir Al-Azhar dan... doi.org/10.33650/at-turas.v9i2.4481Karakteristik Corak Penafsiran Al QurAoan dalam Surat Al Fatihah Perspektif Tafsir Al Azhar dan doi 10 33650 at turas v9i2 4481
Read online
File size731.52 KB
Pages18
Short Linkhttps://juris.id/p-1xc
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test