UNPARUNPAR

Jurnal Ilmiah Hubungan InternasionalJurnal Ilmiah Hubungan Internasional

Mengapa Indonesia, sebagai rezim diktatorial militer sebelumnya, baru saja mengkomisi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (TRC) resmi lebih lambat dibandingkan dengan Afrika Selatan, Brasil, Uruguay, Cile, dan Korea Selatan? Artikel ini membandingkan bagaimana enam pemerintah demokrasi di Afrika, Amerika Latin, dan Asia Timur menangani pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pejabat rezim otoriter sebelumnya. Kami menyatakan penjelasan struktural untuk variasi dalam pendirian TRC di negara-negara otoriter sebelumnya yang mengalami transisi yang diinisiasi secara pacted atau otoriter. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kami berpendapat bahwa kombinasi tingkat ancaman keamanan eksternal dan internal yang dihadapi negara, serta doktrin militer yang dianut oleh militer, menentukan waktu pendirian TRC. Memahami waktu pendirian TRC penting karena korban dan keluarga mereka membutuhkan penutupan atas pelanggaran hak asasi manusia masa lalu, dan penundaan dalam pendiriannya dapat meningkatkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah.

Upaya pencarian keadilan atas kejahatan masa lalu di antara negara-negara otoriter sebelumnya telah mengarah pada pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.Makalah ini menunjukkan bahwa faktor struktural, khususnya tingkat ancaman internasional dan internal, memengaruhi waktu pendirian TRC.Analisis di bagian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara berbagai kombinasi variabel independen kami dan perubahan pada variabel dependen.Namun, makalah ini tidak mencakup penilaian mekanisme kausal yang menghubungkan variabel independen dan dependen.Oleh karena itu, penelitian masa depan dapat melengkapi makalah ini dengan menggunakan proses pelacakan dan mengandalkan berbagai jenis bukti untuk menunjukkan bahwa sifat ancaman yang dihadapi militer memengaruhi waktu pendirian TRC.

Penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menelusuri lebih dalam bagaimana tingkat ancaman eksternal dan internal secara spesifik memengaruhi keputusan militer dalam negara seperti Indonesia untuk mendukung atau menunda pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, misalnya melalui studi komparatif dengan lebih banyak negara yang memiliki pengalaman serupa untuk melihat pola umum. Selain itu, penting untuk mengeksplorasi apakah doktrin militer yang lebih menekankan keamanan internal daripada eksternal selalu mengarah pada penundaan dalam proses keadilan transisi, dengan menggunakan data empiris dari berbagai periode waktu untuk memverifikasi temuan sebelumnya. Akhirnya, penelitian baru dapat fokus pada peran masyarakat sipil dalam mendorong perubahan doktrin militer untuk mendukung keadilan transisi, dengan mempertimbangkan bagaimana tekanan internasional yang meningkat dapat mengubah hubungan antara militer dan pemerintah sipil di negara-negara pasca-otoriter. Dengan menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, penelitian tersebut akan membantu memahami lebih lengkap proses-proses yang memungkinkan korban mendapatkan penutupan atas pelanggaran masa lalu, sehingga menghindari kesalahpahaman di antara masyarakat umum tentang kompleksitas sistem politik dan militer. Sebagai contoh, dalam konteks Indonesia, kita dapat mempertanyakan apakah peningkatan ancaman eksternal seperti sengketa laut dapat secara signifikan mempercepat pembentukan mekanisme serupa di masa depan. Demi kekompakan data, penelitian masa datang juga perlu mengumpulkan wawancara langsung dari pemimpin militer dan pejabat pemerintah untuk menggali persepsi ancaman yang sebenarnya. Kesimpulannya, penelitian-penelitian ini tidak hanya akan memperkaya diskusi akademis tetapi juga memberikan panduan praktis bagi pembuat kebijakan dalam mendorong rekonsiliasi nasional yang lebih efektif.

  1. KATHERINE E. MCGREGOR: History in Uniform: Military Ideology and the Construction of Indonesia's... hasp.ub.uni-heidelberg.de/journals/iaf/article/view/73KATHERINE E MCGREGOR History in Uniform Military Ideology and the Construction of Indonesias hasp ub uni heidelberg de journals iaf article view 73
Read online
File size418.1 KB
Pages22
Short Linkhttps://juris.id/p-1wT
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test