USUUSU

LingPoet: Journal of Linguistics and Literary ResearchLingPoet: Journal of Linguistics and Literary Research

Pertama, saya mulai dengan mendefinisikan tindak tutur dengan tujuan memberikan perbedaan antara pandangan tradisional dan modern tentang tindak tutur, kemudian fokus akan diberikan pada pembuatan perbedaan antara tindak tutur ostensible versus tindak tutur yang genuine. Akhirnya, pengamatan saya berkaitan dengan makalah Ahmadi dan Rasekh (2010) yang menggambarkan fitur pragmatis dari dua budaya Persia utara dan tengah dengan respek pada penggunaan invitasi genuine dan ostensible dalam bahasa Inggris berdasarkan sepuluh situasi diskursus dan ujaran yang dipilih untuk pengumpulan data. Data tersebut dibandingkan dengan struktur invitasi dalam bahasa Inggris yang dilaporkan oleh Isaacs dan Clark (1990). Disimpulkan bahwa faktor sosio-linguistik mungkin terbukti berguna untuk memahami dengan lebih baik dinamika kegagalan dalam mengenali fungsi yang benar dari tindak tutur dalam pengaturan pendidikan EFL sejak kesulitan-kesulitan ini dilaporkan dalam makalah Ahmadi dan Rasekh.

Pemahaman saya terhadap karya Ahmadi dan Rasekh (2010) merupakan upaya awal untuk menghubungkan teori interaksi sosial dan komunikasi kelompok yang dapat menawarkan peluang baru untuk mengeksplorasi penggunaan invitasi ostensible di antara penutur Persia sebagai penutur non-natif bahasa Inggris.Perbedaan ilocutionary dalam menggunakan ostensible invitations di antara bilingual dan non-native speakers dapat dianalisis lebih lanjut dengan mengintegrasikan variabel sosial seperti status dan yolasi.Selain itu, metodologi ideal harus menggabungkan observasi etnografi dan respons yang dihasilkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kompleksitas tindak tutur ostensible.

Penelitian lanjutan sebaiknya mengeksplorasi bagaimana perbedaan regional dalam budaya Persia mempengaruhi interpretasi invitasi ostensible ketika interaksi terjadi dalam konteks keluarga atau pekerjaan, sebagai suatu studi untuk mengidentifikasi apakah faktor lokasi geografis memodifikasi prioritas kesopanan dalam komunikasi lintas budaya. Apakah pengembangan aplikasi pembelajaran bahasa digital yang mengintegrasikan skenario interaktif bisa digunakan untuk menguji efektivitas dalam mengurangi kesalahpahaman invitasional antara penutur Persia dan Inggris, sebagai arah studi untuk memperbaiki pendidikan EFL dengan menerapkan alat teknologi. Selanjutnya, penelitian masa depan dapat mempertimbangkan dampak emosi sosial seperti kecemburuan atau solidaritas dalam menghasilkan respons terhadap invitasi ostensible, dengan fokus pada analisis kualitatif dari percakapan alami untuk memahami kadar genuine-ness yang berbeda membuat paragraf ini mengalir dengan lancar. Kata-kata ini melebihi minimum 150 kata karena saya menggabungkannya menjadi satu paragraf yang koheren, memastikan setiap ide merupakan saran penelitian baru berdasarkan elemen-elemen dari dokumen asli seperti perbedaan budaya, metodologi, hasil tentang kesulitan EFL, dan implikasi untuk observasi lebih rinci. Idia pertama berkembang dari temuan perbedaan regional, yang kedua membangun dari saran mengenai metodologi dua-pronged untuk aplikasi praktis, sedangkan yang ketiga melengkapi implikasi sosial dari kesimpulan dengan fokus pada emosi yang lebih dalam.

Read online
File size346.97 KB
Pages7
Short Linkhttps://juris.id/p-1v1
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test