ITBITB

Journal of Engineering and Technological SciencesJournal of Engineering and Technological Sciences

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat fisik dan kimia biji kopi Indonesia dengan berbagai metode pasca panen setelah dipanggang. Beberapa jenis kopi ekspor Indonesia, yaitu kopi Gayo Luwak, kopi Wamena, kopi Toraja, kopi Gayo, kopi Flores, dan kopi Kintamani, digunakan dalam penelitian ini. Setiap jenis kopi memiliki aroma dan rasa yang berbeda tergantung pada lokasi, jenis tanah, dan ketinggian lahan. Proses pemanggangan dimulai dengan memanaskan mesin pemanggang, setelah itu sampel dipanggang selama sekitar 15 menit pada suhu 215℃ untuk mendapatkan tingkat pemanggangan medium-to-dark (MTD). Sifat fisik yang diukur meliputi densitas, kehilangan massa, porositas, kandungan air, dan morfologi menggunakan mikroskop elektron pemindai. Spektrum transmittansi diamati menggunakan spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR). Sifat fisik kopi berhasil diukur. Densitas curah bervariasi dari 0,6 hingga 0,7 g/cm³, dan densitas partikel sekitar 0,9 g/cm³ untuk biji hijau. Proses pemanggangan mengurangi densitas curah dan partikel menjadi rata-rata 0,3 g/cm³ dan 0,8 g/cm³, masing-masing. Kondisi fully-washed memberikan spektrum yang tumpang tindih antara biji hijau dan biji panggang, yang menunjukkan bahwa proses pemanggangan tidak memengaruhi spektrum. Hasil ini dapat digunakan untuk mempelajari kualitas kopi yang dihasilkan dari berbagai metode pasca panen.

Sifat fisik dan kimia biji kopi Indonesia dengan berbagai perlakuan pasca panen berhasil diukur.Densitas curah berkisar antara 0,6 hingga 0,7 g/cm³, sedangkan densitas partikel sekitar 0,9 g/cm³ untuk biji hijau, yang turun menjadi rata-rata 0,3 g/cm³ dan 0,8 g/cm³ setelah pemanggangan.Porositas meningkat signifikan setelah pemanggangan, dan morfologi menunjukkan perubahan sesuai dengan peningkatan porositas.Metode pasca panen memengaruhi sifat fisik dan kimia biji kopi, namun perlakuan fully-washed tidak mengubah spektrum FTIR antara biji hijau dan biji panggang.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji bagaimana perbedaan metode pasca panen memengaruhi profil senyawa aroma dan rasa kopi yang dihasilkan, dengan membandingkan kandungan senyawa volatil antara kopi fully-washed, honey, dan wine menggunakan analisis kromatografi gas-spektrometri massa. Selain itu, penting untuk mengeksplorasi hubungan antara perubahan densitas dan porositas biji kopi dengan efisiensi ekstraksi kafein dan senyawa rasa saat diseduh, sehingga dapat dirancang metode seduh yang optimal berdasarkan jenis pemrosesan. Terakhir, penelitian bisa dikembangkan dengan mempelajari stabilitas sifat fisik biji kopi selama penyimpanan jangka panjang, terutama pada kondisi kelembapan dan suhu yang berbeda, untuk memahami bagaimana perubahan ini memengaruhi kualitas kopi hingga sampai ke konsumen.

  1. Physical and Chemical Properties of Indonesian Coffee Beans for Different Postharvest Processing Methods... doi.org/10.5614/j.eng.technol.sci.2023.55.1.1Physical and Chemical Properties of Indonesian Coffee Beans for Different Postharvest Processing Methods doi 10 5614 j eng technol sci 2023 55 1 1
  2. Radware Bot Manager Captcha. radware manager captcha apologize ensure keep safe please confirm human... iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/2243/1/012046Radware Bot Manager Captcha radware manager captcha apologize ensure keep safe please confirm human iopscience iop article 10 1088 1742 6596 2243 1 012046
  3. Structure Simulation on Portable Commuter Bike Considering Frame Design and Materials Alternatives |... doi.org/10.5614/j.eng.technol.sci.2023.55.1.2Structure Simulation on Portable Commuter Bike Considering Frame Design and Materials Alternatives doi 10 5614 j eng technol sci 2023 55 1 2
File size1.11 MB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test