MARANATHAMARANATHA

Journal of Medicine and HealthJournal of Medicine and Health

Waktu pajanan layar adalah waktu yang dihabiskan secara pasif menatap hiburan ataupun permainan berbasis layar (TV, komputer, perangkat seluler). Kondisi ini banyak terjadi terutama pada masa pandemi Covid-19. Semakin tinggi waktu pajanan layar maka kemungkinan akan meningkatkan pula dampak negatif pada perkembangan anak yang akan memengaruhi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan waktu pajanan layar dengan keterlambatan perkembangan pada anak balita yang melibatkan 138 balita pada bulan Agustus sampai dengan November 2022. Penelitian ini didesain sebagai penelitian cross sectional dan dilakukan di Posyandu yang terdapat di wilayah Puskesmas Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat, dengan menggunakan kuesioner waktu pajanan layar dan Kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP) untuk menilai perkembangan balita. Data menunjukkan bahwa sebanyak 74 subjek (53,6%) memiliki waktu pajanan layar lebih dari 1 jam per hari (dikategorikan sebagai waktu pajanan layar tinggi) dan sisanya tergolong waktu pajanan layar rendah. Dari nilai KPSP yang diperoleh, 10 subjek (7,2%) diduga mengalami keterlambatan perkembangan, dan uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan nilai p 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lamanya waktu pajanan layar dengan kemungkinan keterlambatan perkembangan pada anak balita.

Waktu pajanan layar berhubungan bermakna dengan kemungkinan terjadinya gangguan perkembangan pada balita.

Penelitian lanjutan bisa dilakukan dengan mengkaji efek langsung dari pengurangan waktu pajanan layar melalui program intervensi orang tua, seperti apakah pelatihan khusus bagi keluarga dapat mengurangi risiko keterlambatan perkembangan pada anak balita dalam jangka waktu enam bulan. Selain itu, bisa dimulai penelitian longitudinal untuk mengamati dampak jangka panjang pajanan layar pada perkembangan otak anak, misalnya dengan memantau bagaimana perubahan kebiasaan harian sejak usia bayi memengaruhi tingkat kecerdasan di sekolah dasar. Penelitian lain yang menarik adalah mengeksplorasi perbedaan respons perkembangan antara anak laki-laki dan perempuan terhadap pajanan layar, untuk memahami apakah ada faktor genetik atau lingkungan yang memengaruhi hasilnya, sehingga dapat dikembangkan strategi pencegahan yang lebih tepat sasaran bagi masing-masing kelompok. Kombinasi intervensi ini dengan pembagian waktu aktifitas fisik secara harian dapat menjadi fokus baru untuk meminimalkan gangguan perkembangan, terutama dengan melibatkan masyarakat di lingkungan perkotaan seperti Jakarta yang memiliki akses tinggi terhadap perangkat digital. Diperlukan juga evaluasi terhadap cara metode skrining seperti KPSP dapat diperbaiki agar lebih akurat dalam mendeteksi risiko dini, dan bagaimana peran orang tua dalam proses ini dapat diukur melalui survei kualitatif yang mendalam. Dengan demikian, penelitian-penelitian ini akan membantu membangun panduan yang lebih komprehensif untuk pendidikan dan kesehatan anak, serta mengurangi beban masyarakat dari masalah perkembangan yang tertunda.

  1. Frontiers | Screen Time and Executive Function in Toddlerhood: A Longitudinal Study. frontiers screen... doi.org/10.3389/fpsyg.2020.570392Frontiers Screen Time and Executive Function in Toddlerhood A Longitudinal Study frontiers screen doi 10 3389 fpsyg 2020 570392
  2. Waktu Pajanan Layar dan Keterlambatan Perkembangan pada Anak Balita di Tanjung Duren – Jakarta... journal.maranatha.edu/index.php/jmh/article/view/6360Waktu Pajanan Layar dan Keterlambatan Perkembangan pada Anak Balita di Tanjung Duren Ae Jakarta journal maranatha edu index php jmh article view 6360
File size299.29 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test